jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPR dari PDI Perjuangan, Dwi Ria Latifa meragukan pembangunan perpustakaan di kompleks parlemen, Senayan, akan serta-merta berpikiran maju. Menurutnya, setiap anggota DPR punya cara sendiri-sendiri untuk memperkaya pemikiran mereka.
"Saya tidak terlalu percaya bahwa membangun perpustakaan menjadikan anggota DPR otomatis maju secara instan. Lagi pula, anggota DPR punya cara masing-masing untuk mengisi pikirannya," katanya, Kamis (7/4), menyikapi pernyataan Ketua DPR Ade Komarudin yang mewacanakan pembangunan perpustakaan untuk terbesar di Asia Tenggara.
BACA JUGA: 86 Desa Tertinggal Bakal jadi Desa Pertahanan
Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, sebenarnya tidak ada masalah dengan ide tentang pembangunan perpustakaan. Namun, katanya, kini persoalannya adalah pada prioritas.
"Saya oke-oke saja pembangunan perpustakaan itu. Tapi coba dipikirkan skala prioritas yang mana lebih penting, apakah gedung perpustakaan atau ruangan anggota DPR di Nusantara I yang sudah penuh sesak, yang dulu di tahun 2000 diisi satu anggota dan satu staf, sekarang diisi satu anggota dewan dengan tujuh staf," ungkapnya.
BACA JUGA: Begini Cara Kemendagri Perangi Suap Pembahasan Raperda
Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Provinsi Kepulauan Riau ini juga menepis anggapan bahwa perpustakaan diperlukan untuk meluruskan anggota DPR yang berpikiran sesat. “Saya meski tidak punya perpustakaan yang lengkap, tetapi pemikiran saya tidak sesat dan saya tidak mau dikatakan sesat apalagi dibilang beloon," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Marudut Sering Main Golf Bareng Petinggi PT BA
BACA ARTIKEL LAINNYA... Caketum Golkar Harus Paham Visi Indonesia Sejahtera 2045
Redaktur : Tim Redaksi