Perpustakaan MPR dan Uniku Berkolaborasi Kupas Buku 'Integritas Penegak Hukum'

Sabtu, 06 November 2021 – 23:08 WIB
Perpustakaan MPR bekerja sama dengan Universitas Kuningan (Uniku), Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengadakan bedah buku Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat. Foto: MPR

jpnn.com, KUNINGAN - Perpustakaan MPR bekerja sama dengan Universitas Kuningan (Uniku), Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengadakan bedah buku ‘Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat’.

Kepala Perpustakaan MPR Yusniar SH mengucapkan terima kasih kepada Uniku atas kerja sama yang dilakukan.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Tekankan Pentingnya Meluruskan Sejarah dari Mitos

“Tahun lalu kita mengadakan kegiatan di kampus ini dengan tema Pustaka Akademik”, ungkapnya.

Dia berharap kerja sama tersebut dapat memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.

BACA JUGA: MPR Dorong Generasi Muda Sebagai Bangsa Pembelajar untuk Hadapi Berbagai Perubahan

"Kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dikatakan telah dijalin oleh Perpustakaan MPR sejak 2017," kata dia.

Yusniar mengatakan perpustakaan MPR berusaha terus untuk melengkapi buku, dokumen, dan koleksi yang lainnya.

Sebagai perpustakaan yang terbuka untuk umum, Yusniar mempersilahkan para mahasiswa untuk berkunjung ke Perpustakaan MPR untuk mencari atau membutuhkan referensi studinya.

BACA JUGA: Catatan Ketua MPR RI: Salah Kelola SDA di Masa Lalu Jangan Berulang

“Silakan datang langsung ke Jakarta”, ujarnya. Bila tidak sempat ke Jakarta atau karena masih dalam situasi pandemi, dicarikan solusi dengan mengunjungi web yang dimiliki Perpustakaan MPR.

Anggota Komisi XI DPR RI Dr. Didi Irawadi Syamsuddin SH., LLM., menuturkan Integritas Penegak Hukum, merupakan suatu kerisauan Amir Syamsuddin melihat banyak persoalan hukum di Indonesia.

"Persoalan ini mungkin selalu ada hingga hari ini”, ungkapanya.

Didi menjelaskan masih banyak masalah hukum yang belum selesai dan masih bermasalah. “Penegakan hukum berjalan tidak sesuai dengan harapan dan banyak kekurangan”, tambahnya.

"Nah dalam buku itulah Amir Syamsuddin mengulas kekurangan-kekurangan yang ada," ungkap dia.

Menurut dia, tulisan Amir Syamsuddin masih sangat relevan dengan kondisi saat ini. Salah satu contohnya supremasi politik masih mempengaruhi terhadap penegakan hukum.

Buku itu juga memprediksi bagaimana KPK mengalami goncangan demi goncangan.

“Dari sinilah mahasiswa mengerti tak hanya dari teori namun juga memahami apa yang di lapangan”, tuturnya.

Wakil Rektor III Uniku, Dr. Haris Budiman SH., MH. mengapresiasi kehadiran Didi Irawadi dan Perpustakaan MPR.

Haris menyebut buku karya ayah Didi Irawadi itu sangat luar biasa. Meski sudah ditulis sepuluh tahun lalu, namun isi dan pesannya masih relevan dengan kondisi hukum saat ini.

“Pak Amir Syamsuddin merupakan orang yang paripurna dalam dunia hukum, dari menjadi pengacara hingga menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia”, paparnya.

Dia juga mengapresiasi buku yang telah banyak memuat kasus hukum besar.

Hadir dalam kegiatan itu, anggota anggota MPR dari Fraksi Partai Demokrat, Dr. Didi Irawadi Syamsuddin SH., LLM., Kepala Perpustakaan MPR, Yusniar SH., Wakil Rektor III Uniku, Dr. Haris Budiman SH., MH., Dekan Fakultas Hukum Uniku, Dr. Suwari Akhmaddhian SH., MH., dan civitas akademika Uniku lainnya. (jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler