Persaingan Hotel Nonbintang Semakin Sengit

Senin, 25 Juni 2018 – 01:17 WIB
Ilustrasi hotel. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, SAMARINDA - Bisnis perhotelan di Kalimantan Timur (Kaltim) semakin prospektif meski saat ini sudah ada 942 hotel.

Dua tahun ke depan ditargetkan akan terbangun hotel syariah di kawasan Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda.

BACA JUGA: Hotel di Kawasan Danau Toba Penuh Selama Liburan Lebaran

Ini tentu akan menambah jumlah hotel yang tertumpuk di tengah kota.

Pembangunan hotel-hotel diklaim semakin menyulitkan pemain hotel yang sudah ada.

BACA JUGA: Kreativitas Kunci Menangi Persaingan Bisnis Perhotelan

Terutama untuk hotel nonbintang yang okupansinya bahkan tak sampai sepuluh persen.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Samarinda Fikri Edrus mengatakan, membangun usaha perhotelan harus mempertimbangkan tingkat pengunjungnya.

BACA JUGA: Siapkan Paket Malam Tahun Baru, Tarif Hotel Meroket

Penambahan jumlah hotel baru di Samarinda tentunya akan memperkecil pangsa pasar masing-masing hotel karena harus berbagi.

“Peningkatan hotel ratusan unit yang didominasi di Berau itu wajar saja selama dianggap pasarnya ada,” kata Fikri kepada Kaltim Post, Kamis (21/6).

Namun, di Samarinda ada peningkatan jumlah hotel nonbintang namun belum menjadi anggota PHRI.

Rata-rata hotel nonbintang tidak terdaftar menjadi anggota PHRI yang lama maupun yang baru.

“Karena izin pembangunan hotel dan lainnya itu langsung ke pemerintah. Tanpa ada rekomendasi atau melibatkan PHRI. Padahal yang tahu situasi perhotelan di Samarinda pasti PHRI,” ungkap Fikri. (ctr/ndu/k15)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kini Giliran Midscale Hotel


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler