jpnn.com - JAKARTA - Persatuan Gereja-gereja seluruh Indonesia (PGI) menyayangkan aksi teror pembakaran pintu gereja di Bantul dan Purworejo, Jawa Tengah. Ketua Bidang Humas PGI Jeirry Sumampow sangat berharap kasus itu tidak dihubung-hubungkan dengan insiden di Tolikara, Papua.
"Kami sangat prihatin. Apakah ini adalah akibat lanjutan dari peristiwa di Tolikara, memang belum bisa dipastikan. Sebab upaya pembakaran ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi sehingga belum jelas siapa pihak yang melakukan hal ini," ujar Jeirry pada JPNN, Rabu (22/7).
BACA JUGA: Digoyang Petisi, Budi Waseso: Selow Saja
Jeirry menduga, peristiwa Tolikara dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk merusak kerukunan beragama di tanah air. Karenanya, ia meminta semua pihak berhati-hati dan tidak terpancing provokasi. Masyarakat diminta untuk tidak saling curiga satu dengan yang lain.
"Karena itu, PGI mengimbau agar gereja-gereja lebih berhati-hati menjalankan aktivitasnya. Pergaulan dengan masyarakat sekitar harus lebih ditingkatkan untuk memperkuat keakraban dan menghilangkan kecurigaan," tegas Jeirry.
BACA JUGA: Kok Menteri Yuddy Kasih Toleransi PNS Bolos?
PGI juga meminta agar pemerintah dan aparat keamanan melakukan antisipasi terhadap teror yang dilakukan kepada gereja-gereja. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Ini Biang Kerok Tol Purbaleunyi-Palimanan Padat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri: Belum Ada Indikasi Pihak Asing Terlibat
Redaktur : Tim Redaksi