jpnn.com, KEDAH - Persatuan Melayu Berketurunan Aceh Malaysia (Permebam) bekerjasama dengan Organisasi Pembangunan Komunitas Malaysia (Perintis) menggerakkan misi kemanusiaan ke dua ke Pusat Operasi Bencana Kampung Aceh di Daerah Yan, Negara Bagian Kedah, Malaysia.
"Misi tersebut melibatkan sebanyak 53 kendaraan yang terdiri dari hampir 100 relawan yang telah mendapat izin dari kepolisian setempat," ujar Ketua Permebam, Datuk Mansyur Usman usai pelepasan jelajah bantuan di Padang Perbandaran Ampang Jaya, Kuala Lumpur, Jumat (10/9).
BACA JUGA: Usai Pengumuman Kabinet, Menkeu Malaysia Temui Ketua Melayu Aceh
Menurut pengusaha alat-alat kecantikan dan kesehatan ini, atas dasar tanggung jawab pihaknya segera menjalankan donasi bantuan dan menerima sumbangan lebih dari RM100,000 untuk disalurkan kepada penduduk Kampung Aceh yang terdampak musibah banjir tersebut.
Dia mengatakan bantuan tersebut berbentuk uang tunai, makanan pokok dan barang-barang keperluan lain hasil sumbangan dari semua lapisan masyarakat Aceh di Malaysia terutama para pengusaha bahkan terdapat juga bantuan dari komunitas Aceh yang berada di Indonesia.
BACA JUGA: Kontrak Kerja Selesai, 16 Pekerja Nekat Tinggalkan Malaysia Lewat Jalur Ilegal
Selain distribusi bahan-bahan pokok misi ini juga akan diteruskan dengan bakti sosial membersihkan sisa-sisa banjir lumpur di Kampung Aceh Management Centre (KAMC) pada Sabtu.
Pelepasan misi juga dihadiri Penasihat Permebam, Akhramsyah Muammar Ubaidah dan Presiden Perintis, Datuk Wan Mohd Shahrir Wan Abd Jalil.
BACA JUGA: PM Malaysia Ismail Sabri Pilih Indonesia Jadi Negara Pertama
Wan Mohd Shahrir mengatakan jalinan kerjasama bersama Permebam dalam kerja sosial itu sebagai tanda prihatin atas musibah serta mengambil peranan meringankan beban para korban banjir.
Selain bahan makanan bantuan kali ini mengutamakan barang-barang kebutuhan pokok seperti matras, selimut, bantal dan uang tunai sebanyak RM20,000 untuk kegunaan pembangunan di lokasi terdampak.
Shahrir mengatakan pihaknya sudah diberi tahu kalau bantuan makanan di sana sudah terlalu banyak sedangkan mereka memerlukan keperluan lain seperti popok, selimut, matras dan keperluan anak-anak. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil