jpnn.com, JAKARTA - Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo menyesalkan adanya pihak-pihak yang menyudutkan Pancasila demi keuntungan pribadi. Menurutnya, pihak-pihak itu berupaya memecah persatuan bangsa serta menjauhkan Pancasila sebagai dasar negara.
"Saat ini kita sedang cemas. Persatuan kita sebagai bangsa Indonesia sedang terancam perpecahan. Keresahan dan kecemasan itu semakin terasa beberapa tahun belakangan dan ada pihak-pihak yang entah secara samar-samar ataupun terang-terangan tergoda untuk menempuh jalan dan cara yang berbeda dengan konsensus dasar kebangsaan kita yaitu Pancasila," ujar Ignatius saat konfrensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (25/12).
BACA JUGA: 5 Tahanan Rayakan Natal di KPK
Ignatius pun mengimbau kepada umat Katolik untuk berserah diri kepada Tuhan, serta menjaga persatuan bangsa demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Dia menyampaikan kepada umat Katolik di Indonesia agar tidak tergoda dan tetap bersatu memegang teguh serta mengamalkan nilai Pancasila.
"Sebagai elemen bangsa yang adalah kawanan kecil, kami tidak mampu menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi hanya dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Inilah saatnya bagi kami untuk membiarkan damai Kristus memerintah dalam hati. Hanya dengan damai kristus yang menguasai hati kami, kami akan dimampukan untuk membuka diri, merangkul dan menyambut sesama anak bangsa," jelasnya.
BACA JUGA: 1.200 Personel Gabungan Dikerahkan di Sejumlah Gereja
Ignatius menambahkan, Hari Natal memiliki banyak pesan. Namun, yang harus dicari adalah pesan Natal yang relevan dengan kondisi sosial saat ini.
"Sudah sepatutnya kami berusaha menemukan makna dan relevansi perayaan natal bagi kita dan bagi bangsa Indonesia. Perayaan natal seharusnya menjadi momentum indah bagi kami untuk menyadari kembali tugas, fungsi, serta komitmen kita sebagai elemen bangsa dan negara tercinta ini," tandas dia.(tan/jpnn)
BACA JUGA: Sampaikan Pesan Natal, Menag Harapkan Kedamaian
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua MPR: Selamat Natal, Jadikan Perbedaan Sebagai Kekuatan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga