jpnn.com, SURABAYA - Persebaya terus berburu pemain baru jelang bergulirnya Liga 1 pertengahan Februari mendatang.
Selain itu, Green Force juga berencana mengagendakan training camp dalam beberapa waktu ke depan. Tujuannya, selain mematangkan fisik dan strategi, TC juga bisa mempererat hubungan antar pemain dalam tim.
BACA JUGA: 3 Alasan Osvaldo Haay Pilih Gabung Persebaya
Seperti yang dijelaskan oleh Manajer Persebaya Chairul Basalamah. Dia menjelaskan sudah punya rencana bakal mengadakan TC untuk timnya. ''Kami akan pilih lokasi di luar kota, biar bisa benar-benar fokus,'' tuturnya.
Namun, TC tersebut bersifat kondisional. Artinya, pria yang akrab disapa Abud itu masih harus melihat jadwal turnamen pramusim Piala Presiden 2018.
BACA JUGA: Gabung Persebaya, Begini Kesan Otavio Dutra dan Osvaldo Haay
Jika dalam turnamen tersebut Persebaya terus lolos, otomatis tidak akan ada waktu untuk menggelar TC jelang Liga 1.
''Kan selesainya Piala President mepet sekali dengan Liga 1. Kami lihat sejauh mana dulu di turnamen itu, tapi yang jelas untuk rencana TC memang ada,'' bebernya.
BACA JUGA: Persebaya Rekrut Bek Asing Juara Liga 1 2017
Persebaya sendiri memang jadi salah satu tim yang sangat 'minim' persiapan jelang Liga 1.
Di saat beberapa kontestan lain sudah berkumpul, mengagendakan uji coba, hingga menggelar TC, tim kebanggaan Arek Suroboyo itu malah baru 4 kali menggelar latihan.
Parahnya, latihan tersebut juga belum dipimpin oleh Pelatih Kepala Angel Alfredo Vera yang masih pulang kampung berburu pemain asing di Argentina.
Abud sadar hal tersebut. Tapi dia tidak ingin memaksakan skuadnya untuk memperbanyak agenda jelang Liga 1.
''Yang jelas, tim pelatih sudah punya program. Tim ini juga tidak banyak berubah, pemain baru pun sudah kenal karakter bermain Alfredo,'' jelasnya.
Nah, selain merencanakan TC, untuk memaksimalkan agar adaptasi pemain baru dan lama tidak mengalami kesulitan, tim yang juara Liga Indonesia dua kali itu kembali mengadakan kelas psikologi.
Kelas psikologi pertama usai berkumpul pada 3 Januari lalu. Sebanyak 22 pemain, baik lama atau rekrutan anyar hadir.
Abud menilai kelas psikologi itu merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kekompakan tim. Khususnya untuk para rekrutan anyar.
Diharapkan, dengan saling mengetahui karakter masing-masing, komunikasi antar pemain tidak ada masalah lagi.
''Hebatnya lagi, pemain baru justru mencoba mendekatkan diri kepada pemain lama. Jadi tidak ada tembok lagi, langsung membaur,'' tegasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kapten Persebaya Rendi Irwan. Dia yang awalnya ragu Persebaya bisa harmonis lagi seperti saat berkompetisi di Liga 2 langsung optimis.
''Saya kagum. Pemain-pemain baru punya inisiatif sendiri. Kami jadi senang, enak tidak ada beda lagi,'' ucapnya.
Salah satu contohnya adalah Ruben Sanadi yang mengajak seluruh pemain Persebaya untuk merayakan ulang tahunnya kemarin.
Rendi menerangkan Ruben justru menghubunginya dan mengundang rekan-rekan setim makan-makan di sebuah restoran dekat apartemen.
''Saya kaget dan bangga. Tim ini luar bisa, kekeluargaannya sangat terbuka. Tiap pemain sangat dewasa menyikapi persaingan,'' katanya.
Sementara itu, psikolog tim Afif Kurniawan menjelaskan pihaknya sudah mengetahui karakteristik dasar masing-masing pemain dari Kelas Psikologi kemarin.
Setelah itu, beberapa waktu ke depan, akan disusun program yang dibutuhkan untuk menjaga teamwork dalam skuad Persebaya. ''Programnya sih hampir sama dengan musim lalu, tapi yang jelas akan lebih fokus lagi,'' tuturnya.
Afif enggan menyebut kata pemain lama dan pemain baru. Dia menegaskan bahwa hal tersebut justru akan memicu kesenggangan. ''Karena kami memulai proses baru lagi, Liga 1,'' katanya. (rid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menanti Kiprah Bang Jali di Sriwijaya FC
Redaktur & Reporter : Soetomo