jpnn.com, SURABAYA - Persebaya Surabaya mengikuti langkah Barito Putera yang tidak setuju dengan keputusan PSSI terkait kelanjutan kompetisi Liga 1.
Pertimbangan keselamatan dan kesehatan menjadi alasan utama tim kebanggaan Bonek tersebut.
BACA JUGA: Surabaya Zona Merah, Pelatih Persebaya Kebingungan Cari Tempat Latihan
Menurut Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda, selama tiga bulan kompetisi terhenti, PSSI tak kunjung memberikan panduan teknis yang jelas dan detail pada klub apabila kompetisi dilanjutkan.
"Padahal ini sangat diperlukan untuk memberi kepastian kepada semua stakeholder sepak bola. Keputusan untuk melanjutkan kompetisi di tengah situasi yang tidak pasti justru akan menambah risiko dan beban bagi klub," ucap Azrul dalam keterangan resminya di situs Persebaya, Rabu (1/6).
BACA JUGA: Persebaya Pengin Berhenti, Persipura Abstain, Persiraja Minta Lanjut
Saat ini, lanjut Azrul, energi pemerintah dan seluruh elemen bangsa fokus pada melawan pandemi Covid-19.
Terlebih lagi, sampai hari ini, belum ada tanda-tanda pandemi ini kapan akan berakhir.
BACA JUGA: Kabar Persebaya: Patrich Wanggai Tak Balik ke Papua
"Situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik). Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktivitas sepak bola di semua tingkatan," imbuhnya.
Sebelumnya, Persebaya sudah pernah menelurkan pernyataan terkait lima pertimbangan teknis mengapa enggan turut melanjutkan kompetisi.
Pertimbangan itu meliputi kesehatan dan keselamatan, sosio ekonomi masyarakat yang sedang terguncang, imbas kompetisi jangka panjang, imbas terhadap timnas dan juga kondisi finansial liga dan klub. (dkk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad