jpnn.com, SURABAYA - Saat laga Persebaya vs Arema FC belum kickoff, papan skor di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (6/5) sore, sudah menunjukkan keunggulan untuk tuan rumah, tim berjuluk Green Force itu.
Selain itu, tulisan Arema juga di balik. Dan, itu hanya awal dari teror panjang selama 90 menit dari Bonek untuk para pemain Singo Edan.
BACA JUGA: Berita Terbaru seputar Persebaya vs Arema FC
Begitu kickoff, penonton di tribun utara membentangkan spanduk raksasa dengan gambar buaya yang dengan gagah menginjak singa. Tribun selatan juga tidak mau kalah dengan membentangkan spanduk bergambar pria memakai kostum Persebaya yang baru saja memenggal kepala singa.
Bahkan, teror dengan chant pun dilakukan. ”Nek seri kisruh, opo maneh kalah" (kalau seri kisruh, apalagi kalah) juga terus didengungkan Bonek. Atraksi yang dilakukan penonton juga keren, tapi ternoda dengan pelemparan botol ke lapangan dan juga flare yang nyala.
BACA JUGA: 1 Persebaya vs Arema FC 0: Begini Komentar Getuk
Ya, ketika kapten Arema Dendi Santoso akan mengambil sepak pojok, ada lemparan ke lapangan yang mengakibatkan laga sempat tertunda. Bek kanan Persebaya Abu Rizal sampai berkali-kali meminta penonton berhenti karena justru menghabiskan waktu.
Nah, dampak dari pelemparan botol dan nyalanya flare, Persebaya Surabaya terancam terkena sanksi dari PSSI. Tapi, manajemen klub berjuluk Green Force itu sudah siap. ”Harus siap (didenda). Itu (flare dan pelemparan botol) terjadi di depan mata. Semua juga tahu,” kata manajer Persebaya Chairul Basalamah.
BACA JUGA: Persebaya vs Arema FC: Misbakus Solikin Sempat Menangis
Kendati begitu, pria yang disapa Abud itu maklum dengan tindakan Bonek yang emosional sepanjang pertandingan. ”Suporter pasti sama tegangnya (dengan manajemen). Ini (laga) gengsi antara hidup dan mati. Kami semua ingin menang. Karena itu, kami siap (kalau kena denda),” terangnya. (gus/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wilfried Yessoh Persembahkan Gol Perdananya untuk Sadney
Redaktur & Reporter : Soetomo