Persebaya vs Perseru: Putu Gede Akui Fanatisme Bonek

Senin, 26 Maret 2018 – 07:26 WIB
Persebaya vs Perseru Serui: Rishadi Fauzi (tengah), striker Persebaya, berusaha melepaskan tendangan ke arah gawang saat dikawal oleh Makarius Fredik (kanan), pemain Perseru Serui. FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Persebaya Surabaya mengalahkan Perseru Serui 1-0 dalam laga perdana Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (25/3) malam.

Bonek -julukan fans Persebaya- sempat dibuat panik. Sebab, performa mereka di babak pertama kurang impresif. Di 45 menit awal, Persebaya hanya melepaskan tiga shoot dan tak ada yang tepat sasaran.

BACA JUGA: Liga 1: Arema FC Fokus Hadapi Persija

Namun, semua berubah di babak kedua. Penampilan Persebaya kian agresif. Terbukti, mereka mampu melepaskan 12 shoot di babak kedua. Dimana empat di antaranya mengarah ke gawang. Termasuk gol dari Robertino Pugliara yang dicetak pada menit 69.

"Di babak pertama, kami masih mengikuti ritme permainan lawan," ucap pelatih Persebaya Angel Alfredo Vera. "Laga perdana tensinya memang sedikit beda," sambung bek Persebaya Fandry Imbiri.

BACA JUGA: PSM Makassar Pimpin Klasemen Liga 1 2018

Laga kemarin jelas berbeda dengan musim lalu. Maklum, Persebaya merupakan tim promosi usai menjadi Juara Liga 1. Apalagi, Persebaya terakhir kali merasakan atmosfer kompetisi kasta teratas pada lima tahun silam.

Praktis, laga tersebut memiliki makna yang cukup besar bagi Persebaya. Wajar jika Imbiri menyebut laga memiliki tensi tinggi. Untungnya, motivasi berlipat untuk meraih kemenangan di laga kandang menjadi kunci untuk meraih kemetiga angka.

BACA JUGA: Liga 1: Pugliara Bawa Persebaya Menang Tipis Atas Perseru

Pelatih Perseru I Putu Gede mengakui hal tersebut. Fanatisme Bonek dalam mendukung Persebaya dianggap mampu melecut pasukan Alfredo Vera untuk meraih kemenangan.

"Fanatisme itu akhirnya menular ke pemain. Sehingga mereka mampu mencetak gol kemenangan," ungkap mantan patih Persibo Bojonegoro itu.

Meski kalah, Putu Gede mengaku tak menyesal. Sebab, dia menilai ada banyak pelajaran yang bisa diambil dalam laga tersebut. Salah satunya adalah menumpuk pemain belakang di kala tim tengah tertekan. Pada menit 68, Putu Gede memasukan Kunihiro Yamashita.

Dengan begitu, Perseru memiliki tiga center bek. Sebelumnya, sudah ada Boman Irie dan Ronaldo Mesido. "Ternyata satu kenit kemudian kami malah kebobolan. Ini jadi pelajaran. Intinya, kalau tim sedang tertekan memasukan pemain bertahan itu kurang efektif. Itu uang akan kami benahi," tegas Putu Gede.

Di sisi lain, meski meraih kemenangan, Persebaya juga bakal berbenah. Alfredo menegaskan, anak asuhnya tetap memiliki pekerjaan rumah untuk diperbaiki. Salah satunya adalah untuk mampu membongkar tim yang terus bermain bertahan. "Tapi secara kekompakan tim kami sudah bagus," jelasnya.

Selain itu, Alfredo juga menyoroti anak asuhnya yang kurang agresif dalam mencari posisi kosong. "Para pemain kurang bergerak saat tanpa bola. Ini yang harus dibenahi. Pemain harus selalu siap berlari meskipun tanpa bola. Ini yang dilakukan untuk memecah kebuntuan saat lawan tim yang memiliki pertahanan kuat," tambah mantan pelatih Persipura Jayapura ini. (gus)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Liga 1 2018: Perseru Optimistis Redam Persebaya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler