Padahal, sebelum bergulirnya masa persiapan sebulan lalu, manajemen Persegres sempat mengklaim bahwa bekalnya untuk musim ini sebesar Rp 20 miliar. Malahan, ada juga pihak yang menyebut nominal anggaran itu mencapai kisaran Rp 25 miliar. "Sampai saat ini untuk sementara sumbernya hanya dari satu investor saja," ujar salah satu sumber di internal Persegres.
Kondisi tersebut memang tidak jauh beda dengan pendanaan Persegres selama musim lalu yang konon mencapai Rp 16 miliar. Hanya, dalam musim kompetisi lalu sokongan dari investor itu masih mendapatkan "bantuan" dari dua perusahaan migas dan satu perusahaan pupuk di Gresik.
Sumber itu mengatakan, upaya untuk mencari tambahan dana ke perusahaan-perusahaan memang sudah dilakukan jajaran manajemen Persegres. Hanya, hasilnya masih belum menunjukkan tanda-tanda menggembirakan. "Masih tahap lobi-lobi dulu, sehingga untuk berapa saja prosentase kemungkinannya belum bisa diketahui sekarang," imbuh sumber itu.
Dari beberapa perusahaan di Gresik, mungkin hanya satu perusahaan yang menggaransi bantuannya. Itu pun porsinya lebih besar pada penyediaan fasilitas stadion Petrokimia sebagai lokasi pertandingan dan latihan. "Mengingat besarnya pembiayaan, kalau bisa ya kami mendapatkan sebanyak-banyaknya perusahaan yang mau bekerja sama," sebut sumber itu.
Terpisah, CEO PT Persegres Jaka Samudra Gresik Syaiful Arif enggan berkomentar banyak terkait dengan hal tersebut. Hanya, dia menegaskan bahwa jajaran manajemennya nanti bakal all out mengelola Persegres. "Yang penting kami hanya ingin memberi yang terbaik bagi sepakbola Gresik," koar dia singkat.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejauh ini manajemen sudah mulai mengeluarkan anggarannya. Untuk membayar uang muka kontrak pemain, Persegres sudah keluar uang sebesar Rp 1,9 miliar. Sedangkan untuk memburu pemain asing dan lokal, jumlah yang dikeluarkan bisa lebih dari Rp 4 miliar. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persegres Masih Bergantung Investor
Redaktur : Tim Redaksi