jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo menilai aksi persekusi menjadi bukti ketidakadilan pemerintah dan penegak hukum. Menurutnya, aksi main hakim oleh masyarakat tak akan terjadi jika pemerintah dan penegak hukum bisa bersikap adil.
"Ini sudah banyak ulama-ulama lain dihina-hina terus. Akan terjadi persekusi namanya," kata dia di sela-sela Aksi Bela Ulama atau Aksi 96 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).
BACA JUGA: Terungkap! Banyak Pendukung Habib Rizieq tak Datang, Ini Penyebabnya
Pria yang akrab disapa dengan panggilan Ustaz Sambo itu mengatakan, ketidakpercayaan pendukung Rizieq kepada penegak hukum karena adanya kriminalisasi terhadap sejumlah ulama. Pendukung Rizieq, tutur Sambo, beranggapan bahwa melaporkan tindak penghinaan kepada penegak hukum tidak diproses.
Karenanya Sambo meminta pemerintah dan penegak hukum untuk adil. "Jadi biar ga ada konflik bangsa yang melelahkan ini. Mari kita selesaikan," kata dia.
BACA JUGA: Jangan Sampai Umat Bergerak Lagi, Nanti Sasarannya Presiden
Seperti diketahui, berdasarkan laporan Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), jumlah korban persekusi pada Januari hingga Mei 2017 berjumlah 59 korban.
Aksi persekusi paling heboh menimpa bocah berinisial PMA (15) di Jakarta dan dr Fiera Lovita di Solok, Sumatera Barat. Keduanya menjadi korban persekusi setelah memuat postingan yang menyudutkan Rizieq Shihab di media sosial.(mg4/jpnn)
BACA JUGA: Ketua Presidium Alumni 212: Hentikan Kriminalisasi Terhadap Ulama!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aksi Bela Ulama juga Bahas Penyambutan Habib Rizieq
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga