jpnn.com, LAMONGAN - Misi Sriwijaya FC menjauh dari zona degradasi saat menghadapi Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, Jumat malam (2/11) lalu gagal total.
Pasalnya, karena klub berjuluk Laskar Wong Kito masih saja terdampar di posisi 16 atau satu strip di atas zona degradasi.
BACA JUGA: Jelang Hadapi PSMS, Dejan Antonic Malah Puji Rachmad Hidayat
Dari 29 laga Liga 1 2018, anak asuh Angel Alfredo Vera baru kumpulkan 33 poin, dengan rincian 9 menang, 6 imbang serta 14 kali tumbang.
Awalnya, kans untuk tinggalkan area berbahaya terbuka. Namun sayang tak berhasil meraih poin melawan Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, tadi malam (2/11).
BACA JUGA: PSMS Vs Borneo FC: Hantu Degradasi Membayangi Tuan Rumah
Tim kebanggaan masyarakat Sumsel dipaksa tunduk tuan rumah 0-3 (0-2). Tiga gol Laskar Joko Tingkir–julukan Persela–dua di antaranya diciptakan Dendi Sulistyawan menit 30 dan 77. Sementara satu gol lain dibukukan Guntur Triadi pada menit 36.
Pada laga tersebut skuat Jakabaring seperti tak dinaungi keberuntungan. Sejumlah peluang terbuang sia-sia. Pelatih Angel Alfredo Vera usai pertandingan mengakui kesalahan telah dibuatnya.
Pada starting line up, juru taktik asal Argentina ini mempercayakan pemain muda yang tampil apik di pertandingan sebelumnya. M Ridwan, didapuk sebagai pengganti Alberto Goncalves yang dipanggil timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2018.
BACA JUGA: Liga 1 2018: 3 Alasan Persebaya Sangat Mewaspadai Persija
Begitu pula Zulfiandi, yang perannya tadi malam digantikan oleh Robi. Pergantian baru dilakukan pada babak kedua, namun semua terlambat. “Kami melakukan evaluasi di babak kedua dan mulai ada serangan. Tapi itu memang sedikit terlambat dan kita sudah tidak bisa lagi kejar ketinggalan,” ungkapnya.
Tapi bukan tanpa alasan. Gelombang serangan yang dilancarkan oleh Sriwijaya FC sebetulanya sudah cukup baik. Para pemain muda, termasuk Rizky Dwi Ramadhana sudah mulai percaya diri. Namun lini tengah memang kehilangan sosok kreator sepeninggal Zulfiandi. Hanya saja, Alfredo seperti memberi kesempatan bagi Syahrian Abimanyu untuk sedikit istirahat selepas membela timnas U-19 di ajang Piala AFC lalu.
Dengan pertimbangan di pertandingan ke depan, Golden Boy itu akan tampil maksimal di lini tengah Skuat Jakabaring. Apalagi, tadi malam Yu Hyun Koo juga belum begitu maksimal setelah cedera hamstring di pertandingan sebelumnya.
“Kita harus lihat lima pertandingan lagi untuk dimaksimalkan. Kita harus pertimbangkan itu. Karenanya mungkin sedikit terlambat memasukkan pemain untuk mengembangkan permainan,” ujarnya.
Dari statistik, Sriwijaya FC mendominasi hingga 63 persen ball possession. Sementara tuan rumah hanya 37 persen. Namun efektivitas serangan, Sriwijaya FC kalah jauh.
Inilah yang menurut Alfredo akan jadi bahan evaluasinya ke depan. Laga ke depan cukup berat mengingat hanya menyisakan dua laga home melawan Barito Putra (12/11) dan Mitra Kukar (30/11). Sementara di laga away, ada tiga laga melawan Persija Jakarta, PS TIRA dan Arema FC sebagai penutup.
“Di pertandingan ini tim sudah bekerja keras dan menunjukkan kualitasnya meski belum beruntung. Kita akan pulang dan lakukan sesuatu untuk tim ini,” ungkapnya.
Ujian dan tantangan bagi Alfredo belum selesai. Ini jadi pertaruhan kariernya di Liga Indonesia. Membawa Persipura juara Liga di tahun 2016 dan membawa Persebaya juara Liga 2 dan lolos ke Liga 1 tahun lalu, akankah menular ke Sriwijaya FC.
Dengan sisa pertandingan, skuat Jakabaring setidaknya harus mengamankan 10 poin lagi agar lolos dari zona degradasi. Realistis, namun hanya bisa diwujudkan dengan kerja keras dan dukungan semua pihak. Biarkan tim berkonsentrasi untuk mewujudkan target di musim ini.
Sementara itu pemain belakang Sriwijaya FC, Ahmad Fariz juga mengungkapkan hal yang sama. Meski telah bekerja keras, Sriwijaya FC seolah tak punya rezeki untuk back to back menang atas Persela setelah pertemuan pertama melibas Joko Tingkir.
Kemenangan 5-1 di Stadion Gelora Jakabaring nyatanya bisa dibalas di Stadion Surajaya. “Selamat untuk Persela. Kita semua tahu kalau sudah bekerja keras. Kedepan kita harus lebih baik lagi untuk posisi Sriwijaya FC di akhir musim,” ujarnya.
Sedih memang, namun Laskar Wong Kito harus kembali dengan kepala tegak. Kapten tim Yu Hyun Koo usai pertandingan tak dapat menutupi kesedihannya dan bertekad untuk membawa Sriwijaya FC lebih baik di pertandingan ke depan.
“Kita sudah kuasai permainan, tapi kita belum beruntung. Kita tidak tahu lagi harus bagaimana, namun yang pasti harus bekerja lebih baik di sisa pertandingan yang ada,” tukasnya.
Di sisi lain Pelatih Persela, Aji Santoso, mengatakan, anak didiknya main luar biasa babak pertama, spartan. “Dua hari kita persiapan taktik, pemain bisa terapkan di dalam lapangan dengan baik,” ujar dia usai laga.
Juru taktik asal Malang tersebut mengapresiasi peran Dandy Sulistyawan yang sukses menggantikan peran Loris Arnaud yang absen karena akumulasi kartu kuning.
“Sempat khawatir tidak ada Loris, Dendy bisa jalankan peran dengan baik,” tambah Aji. (aja/ion/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ambisi Besar Kiper Persib Lawan Bhayangkara FC
Redaktur & Reporter : Budi