MALANG - Jadwal pertandingan kompetisi Indonesia Premier League (IPL), lagi-lagi dipermasalahkan oleh klub kontestan. Kali ini Persema Malang mengeluhkan waktu libur atau pertandingan yang cukup lama. Tepatnya selama 21 hari, skuadra “Bledhek Biru“ julukan Persema, harus absen pada atmosfir pertandingan resmi.
Hal itu menjadi sorotan khusus Assisten Pelatih Persema Malang, Rudi Haryantoko. Menurutnya, dengan jadwal yang sudah diterimanya, sangat tidak efisien bagi setiap tim dalam mengarungi kompetisi musim ini.
“Jelas, libur jeda kompetisi selama 20 hari lebih seperti ini, merusak ritme bermain tim,” keluhnya saat dihubungi Malang Post (JPNN Group), Sabtu (9/3).
Cukup lamanya libur kompetisi, menurutnya akan menambah pembengkakan pengeluaran dan penjagaan untuk stamina para pemainnya. “Belum lagi nanti bila ada pertandingan yang terpaksa ditunda,” kata Rudi.
Tercatat, Persema menyelesaikan pertandingan terakhirnya pada tanggal 6 Maret melawan Persebaya. Saat itu, Persema harus takluk di kandang sendiri dengan skor tipis 0-1. Kemudian, Kim Kurniawan dkk baru menajalani match day ke tiga tanggal 27 Maret mendatang dijamu PSM Makassar.
Rudi juga tak tahu alasan maupun penilaian dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai regulator kompetisi IPL, membuat jadwal jeda yang cukup panjang.
“Diawal kompetisi, setiap tim rata-rata baru bermain tiga kali. Kok tiba-tiba berhenti begitu saja karena libur. Jadwal seperti ini tak ideal,“ ujar mantan pemain Arema era 1994-1998 ini.
Hanya saja, dia tak akan protes kepada LPIS, dengan harapan jadwal berubah. Lantaran menurutnya, itu suatu hal yang tak mungkin dilakukan.
Selanjutnya Rudi Haryantoko akan menyiasati jeda panjang itu dengan tetap menggembleng latihan rutin para penggawanya agar kondisi fisik pemain terjaga. “Tadi pagi (pagi kemarin), para pemain Persema juga latihan dipimpin langsung oleh pelatih kepala Slave Radovski,” ujar mantan pelatih PS Djagung ini.
Selain latihan resmi, ia juga berencana akan melakukan beberapa uji coba, dengan bertujuan agar para pemainnya tak kehilangan atmosfir kompetisi pertandingan. Hanya saja berapa kali melakukan uji coba dan siapa tim yang akan diajak sparing partner, belum ditentukan.
“Yang berhak menentukan siapa dan berapa kali uji coba, adalah pelatih kepala Slave. Saya rasa dia sudah mempunyai gambaran siapa saja tim yang akan menjadi lawan tanding di uji coba,” pungkas Rudi. (big/jon)
Hal itu menjadi sorotan khusus Assisten Pelatih Persema Malang, Rudi Haryantoko. Menurutnya, dengan jadwal yang sudah diterimanya, sangat tidak efisien bagi setiap tim dalam mengarungi kompetisi musim ini.
“Jelas, libur jeda kompetisi selama 20 hari lebih seperti ini, merusak ritme bermain tim,” keluhnya saat dihubungi Malang Post (JPNN Group), Sabtu (9/3).
Cukup lamanya libur kompetisi, menurutnya akan menambah pembengkakan pengeluaran dan penjagaan untuk stamina para pemainnya. “Belum lagi nanti bila ada pertandingan yang terpaksa ditunda,” kata Rudi.
Tercatat, Persema menyelesaikan pertandingan terakhirnya pada tanggal 6 Maret melawan Persebaya. Saat itu, Persema harus takluk di kandang sendiri dengan skor tipis 0-1. Kemudian, Kim Kurniawan dkk baru menajalani match day ke tiga tanggal 27 Maret mendatang dijamu PSM Makassar.
Rudi juga tak tahu alasan maupun penilaian dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai regulator kompetisi IPL, membuat jadwal jeda yang cukup panjang.
“Diawal kompetisi, setiap tim rata-rata baru bermain tiga kali. Kok tiba-tiba berhenti begitu saja karena libur. Jadwal seperti ini tak ideal,“ ujar mantan pemain Arema era 1994-1998 ini.
Hanya saja, dia tak akan protes kepada LPIS, dengan harapan jadwal berubah. Lantaran menurutnya, itu suatu hal yang tak mungkin dilakukan.
Selanjutnya Rudi Haryantoko akan menyiasati jeda panjang itu dengan tetap menggembleng latihan rutin para penggawanya agar kondisi fisik pemain terjaga. “Tadi pagi (pagi kemarin), para pemain Persema juga latihan dipimpin langsung oleh pelatih kepala Slave Radovski,” ujar mantan pelatih PS Djagung ini.
Selain latihan resmi, ia juga berencana akan melakukan beberapa uji coba, dengan bertujuan agar para pemainnya tak kehilangan atmosfir kompetisi pertandingan. Hanya saja berapa kali melakukan uji coba dan siapa tim yang akan diajak sparing partner, belum ditentukan.
“Yang berhak menentukan siapa dan berapa kali uji coba, adalah pelatih kepala Slave. Saya rasa dia sudah mempunyai gambaran siapa saja tim yang akan menjadi lawan tanding di uji coba,” pungkas Rudi. (big/jon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aremania Berupaya Rekonsiliasi
Redaktur : Tim Redaksi