Persembahan Joko Anwar untuk Pengabdi Setan

Rabu, 12 Juli 2017 – 07:43 WIB
Joko Anwar. Foto Fandi Permana/jpnn.com

jpnn.com - Pengabdi Setan (1980) adalah film horor ikonik pada zamannya. Film arahan sutradara legendaris Sisworo Gautama itu memasukkan nuansa religi dalam kisah pertarungan melawan roh jahat.

Tema tersebut kemudian banyak ditiru film maupun sinetron sesudahnya. Bukan hanya ceritanya yang bagus, teknik pengambilan gambarnya juga memukau.

BACA JUGA: Psikopat: Murni Fiksi, Tapi Terasa Nyata

Hal itulah yang membuat sutradara Joko Anwar jatuh cinta pada Pengabdi Setan. Dia pun berniat membuat ulang film yang juga dirilis secara internasional dengan judul Satan’s Slave tersebut.

’’Ini film favorit saya sejak kecil. Saya nonton di bioskop, dan cara Pak Sisworo mengerjakan film ini bener-bener mengagumkan,’’ ujar Joko saat dihubungi Sabtu lalu.

BACA JUGA: Ayat-Ayat Cinta Bikin Dewi Sandra Tak Bisa Berkata-kata

’’Film inilah yang bikin saya pengin jadi sutradara,’’ lanjut spesialis thriller dan horor itu.

Menurut Joko, secara teknis, Pengabdi Setan sangat seram dan berbeda dengan film-film horor yang dirilis sezaman dengan film tersebut. Atmosfer horornya dibangun dengan sangat detail.

BACA JUGA: Belajar Dua Bahasa Asing demi Ayat-Ayat Cinta 2

Mulai pemilihan set rumah yang sudah tua, pencahayaan yang remang-remang, make-up yang presisi, hingga score musik yang mencekam. ’’Pak Sisworo memperhatikan semua itu hingga ke hal kecil,’’ puji Joko.

Pengabdi Setan dirilis di Jepang, Eropa, dan AS dalam format VHS. Kemudian, diedarkan pula dalam bentuk DVD. Hal itu makin meyakinkan Joko untuk membuat versi remake.

Bagi Joko, film yang ikonik dan sukses lebih baik dibuat versi barunya sebagai wujud tribute dan motivasi bahwa karya filmmaker Indonesia bisa sukses. Apalagi, saat ini, genre horor kembali naik daun.

Joko mengungkapkan, keinginannya untuk membuat ulang Pengabdi Setan muncul sejak 2010. Kala itu, sutradara 41 tahun tersebut melobi pihak Rapi Films selaku pemegang hak cipta.

Joko berdiskusi dengan Sunil dan Gope Samtani selaku petinggi studio. Namun, saat itu, Sunil dan Gope belum sepakat.

Setelah melihat beberapa karya terakhir Joko, Sunil dan Gope optimistis sutradara A Copy of My Mind tersebut bisa kembali membuat prestasi melalui Pengabdi Setan. Karena itu, pada 2016, proyek Joko disetujui.

Syuting berlangsung April hingga Juni lalu di Pangalengan, Jawa Barat, dan Jakarta. Rough cut film sudah jadi, tinggal diperhalus dan ditambahkan musik serta efek suara.

Joko yang menulis sendiri naskah remake Pengabdi Setan mengungkapkan, naskah selesai dalam dua minggu. Di tengah proses menulis, dia ketakutan.

’’Saya nonton filmnya aja dulu ketakutan. Sekarang bikin naskah, lebih ketakutan,’’ katanya, lantas tertawa.

Untuk cast, Joko memilih Tara Basro, Bront Palarae, Dimas Aditya, Asmara Abigail, Ayu Laksmi, dan Egi Fedly. Seluruhnya dipilih berdasar casting.

Sebab, Joko ingin kualitas akting mereka teruji. Akting yang kuat akan menjadi magnet bagi film itu selain kisah horor dan sinematografi.

Pengabdi Setan versi orisinal menceritakan sebuah keluarga yang tidak taat beragama. Bahkan, Tomi (Fachrul Rozy), anak bungsu keluarga tersebut, mendalami ilmu hitam.

Peristiwa demi peristiwa mengerikan terjadi. Sang ibu, Mawarti (Diana Suarkom), dan Karto (Him Damsyik), asisten rumah tangga, meninggal. Di tengah suasana duka, muncul asisten rumah tangga baru yang bernama Darminah (Ruth Pelupessy).

Apakah plot versi remake nanti sama dengan yang lama? Joko masih bungkam. Yang pasti, cerita Pengabdi Setan milik Joko tak jauh berbeda dengan yang orisinal.

’’Benang merah dan temanya tetap sama,’’ ujar Joko. Rencananya, Pengabdi Setan dirilis September mendatang. (len/c18/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa yang Baru di Filosofi Kopi 2?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler