BANDUNG - Persepar Palangkaraya akhirnya membuktikan diri sebagai kampiun pada ajang kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia (LPI) setelah berhasil menahan imang Produta FC dengan skor kacamata 0-0 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Kamis (5/7) sore.
Dipertandingan sebelumnya, kesebelasan Persepar mampu menundukan lawanya Perseman Manokwari selasa (3/7) lalu dengan skor tipis 1-0 lewat gol Roberto Kwateh. Dengan dua hasil pertandingan itu, Ilham Jaya Kusuma dkk berhasil mengumpulkan perolehan 4 poin berada diatas, Produta dengan perolehan 1 poin dan Perseman Manokwari.
Dengan ini, Persepar memastikan diri sebagai tim jawara di Divisi Utama LPIS musim 2011/2012. Dan berhak naik tahta tertinggi di Kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) musim depan.
Pelatih Persepar Agus Suryono mengaku sangat bahagia dengan hasil yang diraih timnya. Sebab, diakui Agus, sebelum mengikuti laga Final ini, timnya sempat mempertimbangkan keberangkatannya ke Kota Kembang.
Namun dengan tekad dan penuh motivasi, akhirnya Persepar mampu menjadi tim juara pada kompetisi musim ini. Jelas hasil ini disambut suka cita oleh puluhan pendukungan Persepar yang datang langsung menyaksikan tim kesayangannya berlaga di babak Grand final.
“Alhamdulilah saya merasa sangat bersyukur karena hasilnya cuman draw. Dan hasil ini cukup membuat kita senang karena bisa meraih trophy juara,” ujar Agus saat konferensi persnya kemarin.
Tetapi diakui Agus, hasil imbang tanpa gol bukanlah harapannya. Ia justru menginginkan agar timnya mampu memenangkan pertandingan itu. Buktinya, dibabak pertama timnya sempat melakukan inisiatif penyerangan dan terus menerus menggempur pertahanan lawan. Namun strategi yang diusungnya itu jauh dari harapan. Alhasil hingga turun minum skor imbang 0-0 pun masih bertahan.
“Target dibabak pertama sebenarnya kita ingin ada gol, tapi itu jauh dari skenario kita. Akhirnya mencoba merubah strategi dibabak kedua. Walau belum bisa menciptakan gol, tapi hasil ini cukup membuat kita menjadi yang terbaik dikompetisi ini,” katanya.
Sementara Pelatih Produta FC Roberto Bianchi mengaku dibabak final ini timnya menghadapi tim berat. Selain lawan bermain apik, dirinya pun menilai jika anak asuhnya tampil tidak terlalu tenang. Alhasil beberapa peluang emas yang seharusnya menjadi gol, tidak mampu dimanfaatkan para penyerangnya.
“Kita seebenarnya memiliki banyak peluang untuk cetak gol. Tapi pemain tidak bisa melakukan itu. Apalagi kita sempat bisa cetak gol namun tidak diakui, sampai sekarang saya masih bingung kenapa gol itu tidak dianggap,” ucapnya.
Disinggung mengenai musim depan, dirinya mengaku jika ditubuh timnya harus ada perubahan secara menyeluruh. Sebab, ia memiliki target agar Produta bisa melahirkan para pemain bintang yang bisa berlaga di kancah internasional.
“Harus ada perubahan setelah ini. Mungkin ada evaluasi nantinya, karena saya ingin pemain sekarang bisa menjadi bagian dari pemain tim nasional,” harapnya.
Jalannya laga sendiri berlangsung ketat. Kedua tim sama-sama tampil terbuka. Bahkan Persepar sejak menit-menit awal babak pertama terus mendominasi jalannya pertandingan. Tetapi sejumlah peluang yang berhasil diciptakannya tidak mampu dimanfaatkan para penyerang Persepar.
Keadaan berbalik saat memasuki menit 30. Produta mampu membalikan keadaan, Persepar kini tertekan. Namun ketatnya pertahanan Persepar membuat anak asuhan Roberto Bianchi ini frustasi. Sejumlah peluang emasnya tidak mampu dimanfaatkan menjadi gol. Alhasil hingga turun minum skor imbang kacamata tetap bertahan.
Dibabak kedua tidak banyak yang berubah. Permainan seperti dibabak pertama. Saling serang pun dilakukan kedua tim. Tapi hasilnya tetap belum berubah. Hingga wasit Nopendri meniup pluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor 0-0 tetap tidak berubah. Hasil ini memastikan Persepar menjadi juara Divisi Utama LPI tahun ini. (asp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tumbang di Laga Perdana
Redaktur : Tim Redaksi