jpnn.com - Ada yang berbeda dengan persiapan Timnas U-22 Indonesia menuju SEA Games 2023. Apa itu? berikut petikan wawancara khusus dengan Kombes (Pol) Sumardji S.H. selaku Manajer Garuda Nusantara
Aam Amjad, JPNN
BACA JUGA: SEA Games 2023: Petuah Robby Darwis untuk Timnas U-22 Indonesia
Ramadhan sudah masuk hari ke-28 pada Rabu (19/4/2023). Kombes Pol Sumardji terlihat masih sibuk dengan urusan Timnas U-22 Indonesia.
Dia pun harus sering bolak-balik Surabaya-Jakarta untuk memastikan kesiapan tim menjelang keberangkatan menuju Kamboja pada 25 April mendatang.
BACA JUGA: Timnas U-22 Indonesia Sukses Revans atas Lebanon
Melihat persiapan dan kesiapan, JPNN tak meragukan bahwa pemain dan tim keseluruhan mendapat fasilitas yang mumpuni, persiapan yang maksimal. Bukan hanya dari sisi teknis, faktor mental pemain turut menjadi perhatian dan sorotan.
BACA JUGA: Kiper Timnas U-22 Indonesia Ernando Ari Bertekad Raih Emas di SEA Games 2023
Sumardji menyebut persiapan tim yang akan dipimpinnya menuju SEA Games 2023 sangat maksimal, terutama dari sisi mental.
Persiapan soal mental bukan hanya menjadi fokus Sudarmadji dan Pelatih Timnas U-22 Indonesia, tetapi juga Ketum PSSI Erick Thohir,
"Ada yang berbeda, kami tidak hanya fokus kualitas, tetapi juga faktor mentalitas tim," kata Sudarmadji mengawali perbincangan yang dilakukan di rumahnya, di kawasan Jalan Gayungsari Barat, Surabaya.
Menurut pria yang kini bertugas di Itwasum Mabes Polri itu, kualitas pemain timnas yang dipanggil oleh Indra Sjafri tidak perlu diragukan lagi. Dari 35 nama terakhir, sudah ada kerangka 20 nama yang kemungkinan akan diumumkan ke publik sebelum lebaran nanti.
"Ini perpaduan dua generasi, Timnas U-22 yang dipanggil di ajang sebelumnya dan masih masuk usianya, plus sebagian pemain U-20 proyeksi Piala Dunia," ungkap pria berkacamata tersebut.
Dia menilai, secara kekuatan dan kemampuan, pemain Timnas U-22 Indonesia proyeksi SEA Games 2023 ini bisa dikatakan cukup komplet. Namun, satu hal yang masih menjadi ketakutannya ialah dari sisi mental. Karena itu, ada perbedaan dalam seleksi dan pemilihan pemain kali ini.
"Pemain-pemain ini bisa jadi kekutan besar, tetapi dari sisi mental terutama menjadi sorotan saya dan Ketum Erick Thohir. Ini yang selalu saya gembleng,saya ingatkan, ingatkan, ingatkan dan dimotivasi terus.
"Sebab, mental ini memang kerap menajdi kelemahan anak-anak," ungkapnya.
Bagaimana cara mengatasi mental yang kurang tersebut? Sumardji menekankan, kali ini para penggawa Timnas U-22 Indonesia harus melakukan psikotes, tes EQ (emotional quotient), IQ (intelligent quotient), dan tes sisi mental.
"Mohon maaf ya, anak-anak ini kolektivitas antarteman juga kami uji. Jadi, dari semua yang belum pernah dilakukan, kami lakukan. Ini yang berbeda," kata pria yang pernah menjabat sebagai Kapolresta Sidoarjo tersebut.
Nantinya, pemain dengan EQ, IQ, mental, serta kolektivitas renda langsung dilakukan pencoretan. Pasalnya, mereka dianggap kurang mumpuni untuk bisa masuk dalam tim yang ditargetkan meraih emas SEA Games 2023 Kamboja ini.
Sumardji tidak serta-merta menerapkan hal ini. Menurutnya, langkah apa yang diambil sekarang berdasarkan pada pengalamannya saat menjadi Manajer Timnas Indonesia beberapa kali.
Karena itu, pria kelahiran Nganjuk 51 tahun silam tersebut menyampaikan kepada coach Indra kali agar lebih serius dalam membina pemain.
Sumardji pun bilang ke coach Indra bahwa dia bersama pelatih asal Sumatera Barat itu sudah berulangkali membawa timnas dan baru sekali bisa bawa pulang gelar, yakni Piala AFF U-22 2019.
"SEA Games (2019 Filipina, red) kami kalah hanya sampai di final. Nah, coba sekarang kelemahan-kelamahan sering kami alami, harus kami benahi."
"Karena itu, salah satunya pemilihan pemain kami sepakat untuk lakukan tes dulu IQ, EQ, dan lain-lainnya untuk bisa mendapatkan tim terbaik di SEA Games 2023," ungkapnya.(dkk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad