jpnn.com, SOLO - Wasit asal Australia, Shaun Robert Evans yang memimpin laga Persija vs Persib di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11) kemarin harus menjadi korban kesekian. Sebelumnya, wasit lokal juga sering jadi korban protes manajemen Persib Bandung.
Dalam laga yang terkenal dengan El Clasico Indonesia yang dimenangkan oleh tuan rumah Persija dengan skor 1-0 (0-0) itu, harus terhenti di menit ke-84. Itu setelah manajemen Persib menginstruksikan Atep Rizal dan kawan-kawan untuk tidak melanjutkan pertandingan lantaran kecewa dengan keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada Vladimir Vujovic.
BACA JUGA: Maung Bandung Telan 4 Pil Pahit dalam Duel Persija vs Persib
Shaun harus mengusir bek jangkung Persib asal Montenegro itu lantaran memberikan protes berlebihan lantaran diganjar kartu kuning akibat melanggar striker Persija, Bruno Da Silva Lopes di menit ke-83. Melihat insiden itu, manajer Persib, Umuh Muchtar langsung menginstruksikan para pemain untuk menepi ke pinggir lapangan.
Saat masih dalam keadaan mogok bermain, Shaun langsung meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Bersama dengan dua hakim garis, mereka langsung meninggalkan lapangan menuju ruang ganti. Umuh hanya bisa terdiam melihat aksi wasit tersebut. Sementara para pemain dari kedua tim saling bersalaman.
BACA JUGA: Lihat Klasemen Sementara Liga 1 di Sini
Setelah pertandingan, Umuh mengaku bahwa mereka layak menunjukan sikap seperti itu, lantaran banyak keputusan wasit yang merugikan mereka. Salah satunya di menit ke-27, saat wasit menganulir gol Persib yang dicetak oleh Ezechiel Aliadjim Ndouasel.
Ketika itu, bola hasil sundulan Ndouasel sudah menyentuh jala bagian atas gawang Persija namun memantul keluar lapangan. "Kami melihat ada keanehan dari kepemimpinan wasit. Apa yang saya ungkapkan ini adalah fakta, jujur dan tidak mengada-ada," keluh Umuh saat jumpa pers. "Ternyata, kualitas wasit asing sama saja, masih bagus wasit lokal. Kami mempertanyakan keputusan dia yang kontroversial, dia (wasit, Red) bilang dia tidak mengerti," sesalnya.
BACA JUGA: Ini Kunci Kemenangan Persija Jakarta atas Persib Bandung
Umuh menambahkan, yang membuat mereka lebih sakit hati, lantaran wasit memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah setelah bek Persib, Purwaka Yudhi mejatuhkan Bruno Da Silva di dalam kotak penalti. Bruno yang ditunjuk sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya. Menurut Umuh, penalti kepada mereka itu sangat ganjal.
"Di dunia manapun tidak ada seperti begini. Jadi, mengapa kami harus berhenti, karena sangat percuma kalau laga diteruskan. Kami diberikan penalti sementara gol kami tidak disahkan. Belum cukup disitu, pemain kami diberikan kartu merah," keluhnya. "Saya tidak mengerti dengan wasit dari Australia ini. Bagi kami, ini kejahatan," tegasnya.
Sementara itu, pelatih Persib, Emral Abus mengungkapkan bahwa, kosentrasi pemain di babak kedua sedikit menurun setelah saat turun minum, mereka baru sadar bahwa gol milik Ndouasel itu adalah sah. "Keputusan wasit itu sangat mengganggu konsentrasi pemain. Tapi, saya tegaskan bahwa Persija sangat beruntung," ucap Emral.
Dalam perkembangan yang sama, pelatih Persija, Stefano "Teco" Cugura mengatakan bahwa, keputusan manajemen Persib untuk tidak melanjutkan pertandingan tersebut adalah bentuk sikap kekanak-kanakan. "Padahal, waktu kami ke Bandung, kami dilempar, dipukul, tapi kami selesai 90 menit," ujar pria asal Brasil itu. Bagi dia, tiga poin tersebut adalah hasil yang sangat bagus.
Chief Operating Oficer (COO) PT LIB (Liga Indonesia Baru), Tigorshalom Boboy mengatakan bahwa, secara regulasi, keputusan Persib untuk tidak melanjutkan pertandingan tersebut sudah melanggar Pasal 13 Regulasi Liga -1 Tentang Pengunduran Diri. "Kami masih menunggu laporan. Tapi, kalau secara regulasi ada pelanggaran pasal 13," kata Tigor singkat.
Dalam pasal tersebut, menyatakan bahwa, setiap klub bisa dianggap dan dinyatakan mengundurkan diri dari Liga 1, apabila, mengundurkan diri setelah dimulainya Liga 1; atau menolak untuk melanjutkan pertandingan di Liga 1, meninggalkan lapangan atau stadion sebelum selesainya pertandingan yang dijalankan.
Sanksinya bagi klub yang mengundurkan diri setelah dimulainya Liga 1 adalah, seluruh pertandingan yang telah dijalankan dibatalkan dan dinyatakan tidak sah. Seluruh nilai dan gol yang terjadi dalam pertandingan tersebut tidak akan dihitung dalam hal menentukan klasemen akhir dan dihilangkan dari klasemen.
Selain itu, diharuskan membayar biaya kompensasi terhadap kerusakan atau kerugian yang timbul dan dialami oleh klub lainnya, LIB, sponsor, televisi dan pihak terkait lainnya. Nilai kompensasi akan ditetapkan oleh LIB. (ben)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Kontroversi Dalam Big Match Persija vs Persib
Redaktur & Reporter : Adek