JAKARTA - Karir sepakbola striker asal Lebanon Mahmoud El Ali segera berakhir. Hal ini menyusul keputusan FIFA yang melarang El Ali bermain seumur hidup lantaran terbukti terlibat dalam praktek pengaturan skor.
Keputusan itu diumumkan FIFA melalui website resminya. El Ali beserta 22 rekannya di timnas Lebanon dijerat dengan pasal berlapis, yaitu pasal 78 ayat 1(C) dan pasal 1366FF kode disiplin FIFA terkait perannya dalam praktek pengaturan skor yang dilakukan mereka saat membela timnas Lebanon melawan Qatar pada September 2012 silam.
Sanksi yang dijatuhkan mulai dari larangan bermain satu tahun hingga seumur hidup. Mahmoud sendiri dijatuhi sanksi dengan hukuman yang terberat yaitu dilarang beraktifitas dalam bidang sepakbola selama seumur hidup.
Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahril Taher memastikan pihaknya akan memecat El Ali. Namun sampai saat ini pemecatan belum bisa dilakukan karena menunggu Surat Keputusan (SK) dari PSSI dan PT Liga Indonesia (LI) terkait status sang pemain untuk memperkuat tindakan manajemen klub dalam memecatnya.
"Kami sudah dengar kabar itu (sanksi Mahmoud) dan melakukan koordinasi dengan PSSI dan PT LI. Kami akan menunggu SK resmi dari PSSI dan PT LI terkait dengan status Mahmoud sendiri. SK tersebut dibutuhkan untuk memperkuat langkah kami dalam memecatnya," kata Syahril.
Syahril mengatakan, Persiba akan patuh pada keputusan FIFA dan siap ikut memberantas praktek pengaturan skor. "Jangan sampai kita melanggar peraturan," tegasnya.
Terkait masalah kontrak, Syahril menyatakan juga tidak masalah. Itu karena kontrak El Ali akan berakhir di putaran kedua Indonesia Super League (ISL).
"Jadi tidak akan ada kompensasi bagi Mahmoud. Semua kewajiban kami terhadapnya juga telah terpenuhi," ungkapnya. (abu/jpnn)
Keputusan itu diumumkan FIFA melalui website resminya. El Ali beserta 22 rekannya di timnas Lebanon dijerat dengan pasal berlapis, yaitu pasal 78 ayat 1(C) dan pasal 1366FF kode disiplin FIFA terkait perannya dalam praktek pengaturan skor yang dilakukan mereka saat membela timnas Lebanon melawan Qatar pada September 2012 silam.
Sanksi yang dijatuhkan mulai dari larangan bermain satu tahun hingga seumur hidup. Mahmoud sendiri dijatuhi sanksi dengan hukuman yang terberat yaitu dilarang beraktifitas dalam bidang sepakbola selama seumur hidup.
Ketua Umum Persiba Balikpapan Syahril Taher memastikan pihaknya akan memecat El Ali. Namun sampai saat ini pemecatan belum bisa dilakukan karena menunggu Surat Keputusan (SK) dari PSSI dan PT Liga Indonesia (LI) terkait status sang pemain untuk memperkuat tindakan manajemen klub dalam memecatnya.
"Kami sudah dengar kabar itu (sanksi Mahmoud) dan melakukan koordinasi dengan PSSI dan PT LI. Kami akan menunggu SK resmi dari PSSI dan PT LI terkait dengan status Mahmoud sendiri. SK tersebut dibutuhkan untuk memperkuat langkah kami dalam memecatnya," kata Syahril.
Syahril mengatakan, Persiba akan patuh pada keputusan FIFA dan siap ikut memberantas praktek pengaturan skor. "Jangan sampai kita melanggar peraturan," tegasnya.
Terkait masalah kontrak, Syahril menyatakan juga tidak masalah. Itu karena kontrak El Ali akan berakhir di putaran kedua Indonesia Super League (ISL).
"Jadi tidak akan ada kompensasi bagi Mahmoud. Semua kewajiban kami terhadapnya juga telah terpenuhi," ungkapnya. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... EFI Apresiasi Upaya Menpora
Redaktur : Tim Redaksi