jpnn.com, MALANG - Pelatih Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago mengatakan, timnya punya modal yang sangat berharga menghadapi lanjutan Liga 1 Indonesia.
Tim berjuluk Mutiara Hitam ini kerap berstatus sebagai klub musafir beberapa musim ke belakang.
BACA JUGA: Kekhawatiran Andik Vermansyah Ini Cukup Beralasan
Hal itulah yang menjadi modal berharga bagi mereka mengarungi lanjutan Liga 1 Indonesia pada 1 Oktober mendatang.
"Kalau saya tidak ada masalah apa pun, karena dari tahun kemarin kami berkandang di luar markas sendiri (Papua)," ujar Jacksen dalam pernyataan resmi yang diunggah di Instagram resmi klub, Senin (28/9).
BACA JUGA: Klasemen Sementara Liga Italia, 3 Klub Menorehkan Hasil Sempurna!
Lanjutan Liga 1 Indonesia sendiri dipusatkan di pulau Jawa.
Pertimbangannya, demi meminimalisir para pemain terpapar penularan virus Corona (COVID-19).
BACA JUGA: Koeman Puji Pemain Muda Spanyol Ini Saat Barca Melumat Villareal 4-0
Klub tak diperbolehkan menggunakan jalur udara dan wajib menggunakan bus ketika menjalani tur tandang.
Boaz Solossa dan kawan-kawan akan berbagi kandang dengan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, setelah sebelumnya ditolak ketika mengajukan markas di Stadion Gajayana, Kota Malang.
Ia pun berterima kasih kepada pihak Pemda Malang yang memperbolehkan Persipura berbagi markas dengan Arema FC.
Jacksen pun berharap tuah Stadion Kanjuruan menaungi tim Mutiara Hitam.
"Saya rasa kita sudah cukup kenyang menjadi tim musafir dan kita berterima kasih pada pihak Malang yang menerima kita di sini, semoga kita berprestasi seperti di Sidoarjo," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Persipura Rocky Bebena mengatakan alasan tetap ingin bermarkas di Malang sebagai langkah politis.
Sebab beberapa waktu lalu terjadi rasisme terhadap mahasiswa Papua dan adanya stigma ketidakharmonisan antara masyarakat Papua dan Jawa Timur.
Dengan bermarkas di Malang, Persipura ingin menegaskan bahwa mereka tak ingin masalah itu terus menjadi luka, justru memperkuat persatuan bangsa.
"Kita ingin berbuat sesuatu...Karena kita yakin pasti masyarakat Malang baik pemerintah dan juga unsur-unsur yang lain bukan menganggap kami bagian dari lawan tapi satu kesatuan Republik Indonesia," kata dia.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang