jpnn.com, JAKARTA - Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) menggelar pemeriksaan gratis Mammografi, USG Mammae, dan Papsmear.
Kegiatan itu dilakukan pada Kamis dan Jumat (24-25/3) di Rumah Sakit Royal Prima Medan.
BACA JUGA: Lihat Nih, Penampilan Berbeda Ganjar Pranowo yang Sudah Gundul
Sebanyak 100 anggota Persit telah terdaftar dan memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan deteksi dini kanker payudara.
Selain istri prajurit, masyarakat umum juga mengikuti kegiatan penyuluhan kanker payudara dan kanker serviks.
BACA JUGA: Seusai Dijenguk Kapolri, Sinta Aulia Dapat Penanganan Tim Ahli yang Dibentuk RS Polri
Dengan dilakukan pemeriksaan Papsmear diharapkan dapat mendeteksi lebih dini adanya kelainan awal karena kanker serviks yang biasanya tanpa disertai gejala pada stadium awal.
Direktur Utama RS Royal Prima Suhartina Darmadi menyampaikan rasa bangga karena bisa turut andil dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
BACA JUGA: Kapolri Jenderal Listyo: Adik Sinta Tetap Semangat, ya
“Menjadi seorang wanita memiliki kemungkinan dapat terpapar kanker payudara dan kanker serviks amatlah besar. Risiko ini akan meningkat seiring usia. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan kepedulian terhadap berbagai faktor penyebab yang bisa memicu terjadinya hal ini," kata Suhartina, Kamis (24/3).
Dia mengimbau para perempuan untuk waspada terhadap kanker payudara dan serviks dengan melakukan deteksi dini.
Rumah Sakit Royal Prima Medan dilengkapi fasilitas peralatan yang lengkap untuk mendeteksi berbagai jenis kanker dan memiliki dokter spesialis yang ahli di bidang Onkologi.
"Untuk itu, warga Medan dapat melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi," ujar Suhartina.
Dia juga mengimbau agar semua istri tentara dapat memberikan dukungan kepada keluarga, sahabat, dan orang terdekatnya.
Bagi yang terdiagnosa kanker serviks maupun kanker payudara, diminta untuk selalu optimis dan tetap semangat dalam berjuang melawan kanker karena dukungan tersebut sangat mempengaruhi kondisi psikis dari pasien kanker.
Ketua YKPI Linda Agum Gumelar yang hadir secara virtual menyambut baik kegiatan hasil tindak lanjut Nota Kesepahaman bersama antara Universitas Prima Indonesia dan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).
“Sudah menjadi tuntutan pada masa ini bahwa untuk mencapai sesuatu yang bertujuan baik dan bermanfaat maka kolaborasi menjadi salah satu faktor yang perlu dilakukan," tutur Linda.
Untuk itu, YKPI mengaku senang bisa berkolaborasi dengan Persit KCK daerah I / Bukit Barisan, RS Royal Prima Medan, dan Universitas Prima Indonesia.
Linda sangat berharap kolaborasi seperti ini bisa dilakukan untuk program–program lain di masa mendatang, khususnya untuk membantu pemerintah dalam menekan angka kejadian kasus baru kanker payudara stadium lanjut.
Sejak Oktober 2020 hingga saat ini, YKPI mendapatkan kepercayaan dari Ketua Umum Persit KCK untuk mendampingi istri prajurit TNI AD yang terdiagnosa kanker payudara.
Mereka yang terdeteksi disebut dengan Survivor Kanker Payudara (SKP) Kartika. Total SKP sampai bulan Februari 2022 terdapat 162 orang ibu-ibu mulai dari tingkat pengurus daerah, pengurus gabungan maupun pengurus cabang berdiri sendiri dari seluruh daerah di Indonesia.
“Pada awalnya YKPI melakukan pendampingan terhadap survivor SKP Kartika berjumlah 12 orang, namun ada beberapa di antaranya terdeteksi tumor jinak dan ada pula yang telah meninggal dunia, sehingga saat ini YKPI mendampingi lima orang dari Pengurus Daerah I/Bukit Barisan," kata Linda Gumelar yang juga pernah menderita kanker payudara. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Jenderal Listyo Memenuhi Janji Mengunjungi Sinta Aulia di RS Polri
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Dea Hardianingsih