jpnn.com, TERNATE - Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Provinsi Maluku Utara (Malut), Senin (8/5) bakal menyita perhatian masyarakat. Hal itu membuat aparat keamanan TNI dan Polri harus melakukan pengamanan yang cukup ekstra.
Karena itu, Kapolda Malut Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto meminta, seluruh anggota baik TNI maupun Polri harus fokus dalam menjalankan tugas pengamanan Presiden sehingga keberadaan Panglima Negara dan Ibu Negara selama berada di Malut merasa nyaman.
BACA JUGA: Kapten Nurmantyo: Jiwa Komando Membuat Kita Lebih Tangguh
“Presiden berada di tengah-tengah kita selama 1 x 24 jam, itu bukan hanya aman namun juga kehadiran Presiden dan ibu negara harus merasa nyaman,” harapnya.
Sementara Danrem 152 Babullah Kolonel (Inf) Sachono mengatakan sebanyak 4000 lebih personil gabungan baik TNI dan Polri melakukan pengamanan dalam kunjungan orang nomor satu di Indonesia serta ibu Negara itu.
BACA JUGA: Jokowi Lakukan Kunker Lintas Nusantara
"4000 lebih personel ini melakukan pengamanan di titik-titik kunjungan Presiden RI Joko Widodo di Malut baik itu Halmahera Tengah maupun Ternate,” ujarnya
Untuk pengaman sendiri kata Sachono ring satu ditempati Paspampres, dan seterusnya berdasarkan prosedur dari Pam RI.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Hadiri Ritual Adat Suku Bugis
“Pola Pengamananya di sesuaikan dengan protap dan ketentuan yang berlaku untuk pam RI 1," ungkapnya.
Sementara Panglima Kodam (Pangdam) XVI Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo, dalam sambutannya pada apel gabungan yang dilakukan di jalan Pahlawan Revolusi, Minggu (7/5) mengatakan, seluruh unsur personil pengamanan baik TNI, Polri serta dari pemerintah provinsi Malut harus fokus berdasarkan tugasnya.
"Seluruh unsur pengaman untuk tetap fokus bertugas. Kalau ada yang tidak fiks secepatnya melaporkan,” katanya.
Jenderal bintang dua itu menuturkan, dalam melakukan pengamanan harus bersikap ramah pada masyarakat saat berinteraksi dengan Presiden.
“Tidak boleh bersikap arogan pada masyarakat namun layani mereka dengan baik. Berikan kesempatan pada masyarakat untuk berinteraksi dengan Presiden. Animo masyarakat akan tinggi, karena Presiden jarang ke Malut,” ujarnya.
Mayjen TNI Doni Monardo juga mengimbau, dalam pengamanan tersebut, personel pengamanan juga mesti selalu memeriksa barang bawaan masyarakat yang dapat mengganggu keamanan Presiden saat berada di tengah-tengah masyarakat. Namun sebelum melakukan pemeriksaan, personel diharuskan untuk meminta izin untuk memeriksa.
“Pihak keamanan juga selalu memeriksa barang-barang bawaah jangan sampai dapat mengganggu keamanan masyarakat, namun harus melayani dengan baik,” imbuhnya seraya menegaskan setiap prajurit harus mengetahui apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak bisa dikerjakan.(tr-04/jfr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapten Nurmantyo: Di Situ Terbakar Jiwa Korsa Saya
Redaktur & Reporter : Friederich