Pertahankan Pemain demi Perlawanan

Selasa, 02 November 2010 – 06:22 WIB

SURABAYA
- Efek ancaman PSSI terhadap pemain dan pelatih klub peserta Liga Primer Indonesia (LPI) terus berlanjutKonsentrasi para pemain Persebaya menyongsong ajang tersebut terus terganggu hingga mempengaruhi program persiapan.  "Secara fisik, anak-anak tampak bermain di lapangan, tapi sebenarnya pikirannya di luar lapangan

BACA JUGA: Malaysia Rebut Kemenangan Pertama

Mereka tidak fokus," jelas Aji Santoso, pelatih Persebaya
Dia menegaskan bahwa itu bukan sekedar alasan atas hasil buruk uji coba ketika dikalahkan Persekabpas Kab Pasuruan 0-2 di Stadion Pogar, Bangil, Kab Pasuruan (31/10) lalu

BACA JUGA: Mancini Dimusuhi Pemain City

Buyarnya konsentrasi pemain, dikatakannya dapat menghancurkan berjalannya taktik dan strategi tim


"Karena dalam kondisi mental yang kurang baik, kami masih liburkan pemain dan baru mulai latihan Rabu pagi (3/11)

BACA JUGA: Ramai-Ramai Protes Wasit

Anak-anak saya himbau untuk tetap menjaga kondisi," ungkap mantan pemain Arema dan Persebaya ituSebenarnya kekhawatiran bukan hanya terjadi pada pemain, Aji sendiri juga cukup khawatir dengan kelangsungan kepelatihannya

Namun demikian, Saleh Ismail Mukadar ketua Pengcab PSSI Surabaya mengaku akan berupaya memproteksi skuadra PersebayaTerkait ancaman pada pemain asing, dia juga sudah berkomunikasi dengan dua pemain asing Persebaya yang tersisaDi antaranya, John Tarkpor (Liberia) dan Juan Marcelo Cirelli (Argentina).  "Kalau Tarkpor tidak masalah, tapi Cirelli terus ditakuit-takuti dengan ancaman deportasi dan penjara sehingga ketenangan istrinya juga terimbas," terang Saleh
 
Di sisi lain, lanjut dia, pemain yang berposisi bek tersebut masih kerasan bergabung dengan Green Force, julukan PersebayaOleh sebab itu, Saleh menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya mempertahankan dua asing tersebutKarena di sisi lain, bertahannya pemain asing di Persebaya juga akan menjadi penegasan atau perlawanan atas ancaman ituDia berharap para pemain klub peserta LPI tetap tenang dan tidak terpengaruh ancaman tersebut.  "Karena sebenarnya pemain itukan dikontrak oleh klub, bukan oleh federasi, agen, atau PT LI (Liga Indonesia) sekalipun," tuturnya
 
Lagipula, Saleh menyebut urusan deportasi sebenarnya juga bukan wilayah kekuasaan PSSI atau PT LIMelainkan  berada pada wilayah kekuasaan Ditjen ImigrasiDitjen Imigrasi sekalipun, kata Saleh, juga tidak bisa sewenang-sewenang seperti ancaman PSSIDia mencontohkan bahwa sanksi deportasi baru bisa dijatuhkan pada warga negara asing yang melanggar hukum atau melewati batas tinggal"Jadi wajar saja, kalau pemain yang tidak tahu apa-apa lantas ketakutan dengan ancaman seperti itu," tuturnyaSaleh lantas menyebut ancaman PSSI sebagai reaksi kalap induk sepak bola tersebut terkait rencana LPI(uan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Olimpiade Dulu, Baru Melahirkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler