jpnn.com - JAKARTA – Harga jual bahan bakar minyak (BBM) segera turun lagi. Sebagai permulaan, Pertamina mulai hari ini (30/3) memangkas harga jual eceran BBM nonsubsidi rata-rata Rp 200 per liter.
Bahan bakar yang turun harga adalah pertalite, pertamax, pertamax plus, dan Pertamina Dex. Harga pertalite akan turun menjadi Rp 7.100 per liter. Pertamax bakal dijual seharga Rp 7.500 per liter.
BACA JUGA: Batu Akik Berpotensi Besar Jadi Daya Tarik Wisata
Per 15 Maret, harga resmi pertamax untuk wilayah Jawa Madura dan Bali (Jamali) sebesar Rp 7.750 dan pertalite Rp 7.300 per liter. Harga pertamax plus sampai kemarin (29/3) mencapai Rp 8.650 per liter dan Pertamina Dex Rp 8.600 per liter.
Menurut Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang, harga BBM nonsubsidi diturunkan karena harga minyak global juga anjlok.
BACA JUGA: WOW...Nilai Ekspor Batu Akik Capai USD 4,6 Miliar
Karena itu, harga bahan bakar bersubsidi seperti premium dan solar berpotensi turun harga. ’’Rencananya mulai berlaku 31 Maret atau 1 April,’’ ungkap dia.
Ahmad mengakui, penurunan harga BBM bersubsidi berpotensi lebih besar jika dibandingkan dengan diskon harga BBM nonsubsidi. Meski demikian, penurunan harganya diyakini tidak melebihi Rp 1.000 per liter.
BACA JUGA: Cara Pimpinan MPR Ini Bikin Indonesia Makin Hebat
Pengumuman harga baru BBM periode April hingga Juni akan disampaikan Kementerian ESDM. ’’Pertamina mengusulkan penurunan Rp 200 sampai Rp 400 saja. Poinnya, saat April sampai Juni, kami sudah dapat profit yang lumayan,’’ terang Ahmad.
Peluang profit tersebut sangat dibutuhkan Pertamina untuk menutup kerugian penjualan BBM bersubsidi sepanjang 2015 sebesar Rp 6,5 triliun. Kesehatan keuangan Pertamina saat penurunan harga minyak global saat ini menjadi salah satu poin pertimbangan pemerintah dalam penentuan harga baru BBM.
Selain itu, ketika harga minyak kembali naik, pemerintah tidak terlalu mengalami kesulitan saat harus menaikkan harga jual BBM untuk periode Juli–September 2016.
Ahmad berharap penurunan harga BBM nonsubsidi dapat menjadi salah satu pilihan ketika terjadi kelangkaan BBM lantaran penurunan harga premium dan solar. Selama ini lazim terjadi antrean pembelian BBM di semua SPBU saat pemerintah menerapkan harga baru BBM.
VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, sepanjang Maret, harga BBM nonsubsidi sudah turun Rp 400 menyusul penurunan harga Rp 200 per liter pada pertengahan Maret. ’’Jadi, sudah turun banyak,’’ tuturnya.
Harga baru BBM nonsubsidi diterapkan sejak Selasa tengah malam. Harga baru BBM bersubsidi akan diserahkan kepada pemerintah.
’’Untuk BBM subsidi, kami sebagai eksekutor saja. Tidak bisa dalam posisi berharap turun berapa atau naik berapa,’’ tandasnya. (gen/c14/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah 4 Poin Menguntungkan di Paket Kebijakan Ekonomi ke XI
Redaktur : Tim Redaksi