Pertama dalam Sejarah F1, Seri Bahrain bakal Digelar tanpa Penonton

Minggu, 08 Maret 2020 – 22:58 WIB
Ilustrasi F1. Foto: Mercedes-AMG

jpnn.com - Seri kedua Formula 1 2020 di Bahrain, pada 22 Maret, kemungkinan besar tanpa melibatkan penonton. Langkah ini diambil sebagai upaya menekan mewabahnya virus corona.

Bahrain saat ini telah menerima sedikitnya 83 laporan tentang infeksi virus corona, sebagian besar diderita orang yang telah mengunjungi Iran.

BACA JUGA: Tekan Risiko Penyebaran Corona, F1 Bahrain Batasi Jumlah Penonton

"Bahrain telah mengambil keputusan untuk menggelar balapan tahun ini sebagai ajang khusus partisipan saja," kata panitia balapan seperti dikutip Reuters, Minggu.

"Menggelar ajang olah raga besar, yang terbuka bagi publik dan memungkinkan ribuan pelancong internasional dan fan lokal berinteraksi dalam jarak dekat akan menjadi hal yang tidak tepat dilakukan pada saat ini.

BACA JUGA: Australia Tetap Yakin Gelar Seri Pembuka F1 2020

Kendati demikian, balapan akan tetap berlangsung dan para penggemar harus puas menyaksikannya lewat televisi.

Bahrain menjadi grand prix kedua yang terdampak oleh virus corona. Sebelumnya Grand Prix China yang sedianya dihelat 19 April mendatang ditunda karena wabah tersebut.

BACA JUGA: Berpotensi Absen di Seri Pembuka F1, Ferrari Minta Kepastian ke Australia

Bahrain akan menjadi yang pertama kali menggelar balapan tanpa penonton di sepanjang sejarah F1. Untuk media kemungkinan masih bisa untuk melakukan peliputan.

"Kami sadar banyak yang akan kecewa dengan kabar ini... tapi keselamatan harus menjadi prioritas utama kami," kata otoritas sirkuit.

Sebelumnya, Sirkuit Sakhir menangguhkan pembelian tiket untuk melakukan evaluasi terkait penanganan wabah virus corona.

Kini, panitia akan mengembalikan uang bagi para penonton yang telah membeli tiket setelah keputusan diambil untuk menggelar balapan tanpa penonton.

Tahun 2019, Bahrain menarik sekitar 97.000 penonton selama tiga hari digelarnya Grand Prix, dengan 34.000 memadati Sirkuit Sakhir pada Minggu. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler