jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Ekonomi kreatif sempat terpuruk akibat hantaman pandemi Covid-19 berkepanjangan.
Banyak seniman musik bukan hanya di Indonesia, tetapi juga dunia mengaku kesulitan perekonomiannya akibat konser dan live show yang sangat dibatasi.
BACA JUGA: Jelang Bertarung di IBL 2022, Dewa United Surabaya Punya Metode Latihan Berbeda
"Musisi hidupnya pas-pasan, tidak sejahtera, itu tentunya menyedihkan, masih membekas di ingatan musisi jazz internasional Bobby Chen main di lobi hotel, ini belum lagi masalah royalti yang enggak jelas, industri musik menderita," kata Setiawan Winarto, CEO Netra, platform Non-Fungible Token (NFT) lokal dalam jumpa pers secara daring dan luring Jumat (4/3).
Atas dasar itulah, Netra, hadir menawarkan solusi untuk masalah-masalah tersebut.
BACA JUGA: Jadi Vokalis Dewa 19, Ello: Seperti Mimpi Rasanya
Netra merupakan platform royalty-sharing NFT musik yang memanfaatkan teknologi blockchain pertama di Asia.
Para musisi lokal maupun internasional bisa menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital NFT kepada para penggemarnya.
BACA JUGA: Dewa Budjana dan Trie Utami Bikin Pak Ganjar Terpana
"Kami ingin para musisi sejahtera," kata Setiawan.
Dia mencontohkan, musisi legendaris seperti Andra Ramadhan, Dewa Budjana, Indra Lesmana, dan masih banyak lagi telah berkolaborasi dengan Netra untuk membuat dan mendistribusikan NFT yang dilengkapi keuntungan eksklusif.
Juga hak atas royalti musik yang diperoleh dari berbagai platform streaming seperti Spotify, Apple Music, TikTok, YouTube, dan sebagainya.
"Visi kami adalah menjadi platform dan sebagai partner para musisi untuk memasuki dunia Web3, Blockchain dan Metaverse," tambah Setiawan Winarto.
Chief Operating Officer (COO) Netra, Bryan Blanc menjelaskan cara kerja platform ini.
Menurutnya, nantinya hak milik royalti lagu artis akan dipecah menjadi ratusan NFT yang dapat dibeli di platform Netra, dan setiap NFT akan melambangkan persentase kepemilikan terhadap NFT tersebut.
Dengan menerapkan prinsip desentralisasi, keuntungan yang diperoleh melalui streaming musik akan langsung ditransfer ke musisi dan dapat diklaim oleh pemilik NFT Netra tanpa intervensi pihak ketiga.
"Musik itu bagian dari hidup seseorang, kepemilikannya abadi. Netra menghubungkan artis dan fans menjadi lebih dekat," kata Bryan Blanc.
Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, keamanan dan keaslian setiap transaksi bersifat terjamin dan transparan.
Setiap artis yang bergabung dengan Netra juga akan memiliki 3D metaverse avatar tersendiri yang di waktu yang akan datang dapat diunakan di Netra Music Metaverse.
"Memiliki NFT Netra berarti memiliki lagu yang dibuat artis favorit Anda dan dibayar setiap kali lagu diputar," kata Bryan.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garap Swarna Jingga, Dewa Budjana Libatkan Tiga Musisi Jazz Dunia
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesya Mohamad