jpnn.com, JAKARTA - Dr. Ivan Wong, Spesialis Dermatovenereologi & Estetika, Scalp & Hair Expert di Klinik Permata Wong, Jakarta Selatan, menjelaskan kebotakan merupakan hal yang sangat umum terjadi, baik di pria maupun wanita.
Dia menuturkan kebotakan pada dasarnya berhubungan erat dengan kondisi genetik, namun juga dipengaruhi antara lain oleh faktor lingkungan, stress, dan kesehatan kulit kepala.
BACA JUGA: Siap Handover Bulan Ini, Sky House Hadirkan Berbagai Promo Menarik
Transplantasi rambut merupakan metode memindahkan folikel atau akar rambut dari area donor (umumnya berada di kepala bagian belakang) ke bagian yang botak (bisa di kepala bagian atas, bagian depan atau hairline, atau area lain seperti kumis, jenggot, jambang dan alis).
Jika pada umumnya prosedur hair transplant dilakukan dengan cukur botak plontos atau cukur plontos di bagian belakang, Klinik Permata Wong menghadirkan transplantasi rambut tanpa cukur pertama di Indonesia dan tak perlu jauh-jauh ke luar negeri.
“Pada saat proses pemindahannya ini, di hampir semua tempat di seluruh dunia akan dilakukan pencukuran, minimal di area donor, sehingga tentunya akan mempengaruhi penampilan. Dengan teknik tanpa cukur ini, tidak diperlukan pencukuran sama sekali pada area donor, sehingga setelah tindakan pasien dapat beraktivitas normal dengan lebih seamless,” ujar Dr. Ivan Wong.
Adapun mayoritas pasien transplantasi rambut yang pernah dia tangani adalah penipisan rambut atau kebotakan, baik di daerah depan maupun tengah, baik pada pria maupun wanita.
BACA JUGA: Tangani Kasus Aneurisma Arteri Koroner, RS Siloam Kebon Jeruk Lakukan Prosedur IVL Koroner Pertama
“Beberapa kasus lain yang pernah kami tangani adalah penanaman janggut dan alis. Tingkat keberhasilan yang kami targetkan adalah 90-95% rambut yang ditanam akan tumbuh,” tuturnya.
Berikut beberapa keunggulan transplantasi rambut tanpa cukur di Klinik Permata Wong:
- Prosesnya tidak memerlukan cukur sama sekali, berbeda dengan tren hair transplant yang perlu dilakukan cukur botak plontos atau cukur plontos di bagian belakang, sehingga pasien dapat beraktivitas pada keesokan harinya tanpa kepalanya harus tercukur botak.
- Cocok untuk mereka yang tidak mau terlalu banyak tampak seperti habis transplan rambut.
- Hasil natural, tidak tampak seperti menggunakan wig.
“Di Klinik Permata Wong, kami tidak hanya bertindak sebagai ‘tukang tanam rambut’ tapi juga memerhatikan banyak aspek lain, seperti asesmen awal untuk menentukan design hairline dan perawatan pasca-tindakan supaya hasil tanam rambut bisa tetap optimal dalam jangka panjang,” sebut Dr Ivan Wong.
“Di Indonesia, sepengetahuan kami hanya Klinik Permata Wong yang pertama kali fokus melakukan transplantasi rambut tanpa cukur. Tentu juga karena dilakukan di Indonesia, monitoring dan perawatan pascatindakan dapat dilakukan dengan optimal, di samping pastinya waktu dan biaya akan lebih efisien karena tidak harus bepergian ke luar negeri,” seru Dr. Ivan Wong.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada