Pertama di Indonesia, PT Angkasa Pura II Kenalkan VR Training Kepada Personel Bandara

Lewat VR Training, segala kondisi dapat disesuaikan untuk materi latihan

Kamis, 27 Agustus 2020 – 22:18 WIB
PT Angkasa Pura II (Persero) melalui Unit Airport Learning Center meningkatkan standar latihan melalui pelatihan berbasis virtual reality (VR Training) pertama di Indonesia kepada personel bandara. Foto: Humas Angkasa Pura II

jpnn.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) melalui Unit Airport Learning Center meningkatkan standar latihan dalam mengakselerasi skill personel bandara.

Hari ini, PT Angkasa Pura II memperkenalkan Airport Digital Expedition Academy yang menyediakan pelatihan berbasis virtual reality (VR Training) pertama di Indonesia bagi personel bandara. Keberadaan akademi ini sekaligus menegaskan Transformasi Digital perseroan yang dijalankan sejak 4 tahun lalu.

BACA JUGA: Penerbangan di Bandara PT Angkasa Pura II Pecah Rekor Saat Long Weekend, Pelayanan Lancar dan Optimal

Adapun lewat teknologi virtual reality berbagai skenario situasi yang mengancam keamanan dan keselamatan di bandara dapat disimulasikan mendekati kenyataan sebagai materi latihan bagi personel.

Di dalam tahap awal, pelatihan berbasis teknologi virtual reality disiapkan bagi personel Aviation Security (Avsec), Apron Movement Control (AMC) serta Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).

BACA JUGA: Misi PT Angkasa Pura II Dukung Penuh UMKM: Beri Diskon 50 persen Biaya Sewa di Bandara

Avsec, AMC dan PKP-PK sendiri merupakan tiga unit operasi mandatori di setiap bandara agar suatu bandara dapat beroperasi denga standar dan prosedur berbasis 3S+1C.

BACA JUGA: Reaksi PT Angkasa Pura II Soal ODGJ Penerobos Masuk Pesawat Citilink

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan peluncuran Airport Digital Expedition Academy menyediakan berbagai aspek pelatihan berbasis digital dan yang pertama diterapkan adalah dengan menggunakan perangkat virtual reality.

Lebih lanjut, ujar Muhammad Awaluddin, berdasarkan suatu penelitian pelatihan berbasis virtual reality sebesar 75% lebih efektif dibandingkan dengan misalnya group discussion (50%), demonstrasi (30%) dan audio-visual (20%).

Menurutnya, pelatihan berbasis virtual reality sangat tepat untuk melihat kemampuan personel bandara secara terukur dan detail. Misalnya, melalui teknologi virtual reality dapat dengan mudah untuk melakukan passenger profiling dan dapat dengan efektif disimulasikan misalnya untuk kondisi penumpang yang terlihat grogi karena membawa narkoba atau suspect teroris yang dapat mengancam keamanan, dan itu harus bisa diprofiling oleh Avsec.

Untuk personel PKP-PK juga dapat mencoba dan mengukur lebih tepat strategi apa untuk mengatasi suatu insiden terkait yang mengancam keselamatan penerbangan di bandara.

“Pelatihan menggunakan teknologi virtual reality ini sama halnya misalnya dengan pelatihan pilot menggunakan simulator. Kami berharap skill personel operasi bandara akan semakin baik dan terasah secara berkelanjutan,” katanya.

Pelatihan berbasis teknologi virtual reality ini akan mengambil porsi 75 persen dari total kurikulum latihan personel, sementara sebesar 25% masih akan dilakukan pelatihan secara fisik.

“Di tengah pandemi ini, pelatihan berbasis teknologi virtual reality juga sangat tepat dilakukan dibandingkan dengan kita tetap secara penuh menggelar pelatihan konvensional yang mengharuskan adanya orang berkumpul dalam jumlah banyak,” ujar Muhammad Awaluddin.

Perangkat virtual reality yang digunakan dalam pelatihan personel PT Angkasa Pura II adalah VR Headset, VR-ready computer, VR gloves, Gas & break foot pedals dan joysticks. Perangkat tersebut dilengkapi juga dengan software atau modul untuk pelatihan.

Seluruh perlengkapan tersebut diinstalasi di gedung Airport Learning Center (ALC) yang ada di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. ALC sendiri adalah pusat pelatihan pendidikan milik PT Angkasa Pura II untuk mengantisipasi perubahan di masa mendatang terkait Business Model Variability, Infrastructure/Operation Complexity, dan kebutuhan Dynamic Competencies bagi para personil operasi bandara.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler