Pertama, Grup Musik Rock Cewek Mengentak Arab Saudi

Tak Bisa Nampang di Cover Album

Rabu, 26 November 2008 – 05:20 WIB
EMPAT remaja ini bukan perempuan biasaMereka tahu betul arti kata merdeka

BACA JUGA: Kota Batman Menuntut Produser Film Batman

Mengutip jinggel iklan rokok: ''Merdeka adalah keberanian mengikuti kata hati''
Begitu pula keteguhan mereka beridealisme di jalur musik.

Di negara ultrakonservatif Arab Saudi, grup band cewek itu berani mengusung aliran musik cadas alias rock! Gile bener

BACA JUGA: Obama Kangen Nasi Goreng, Bakso dan Rambutan

Bernaung di bawah bendera the Accolade, mereka percaya diri membawakan musik-musik mengentak
Pertama dalam sejarah permusikan negara padang pasir itu

BACA JUGA: Tiongkok Bidik Dokter - Guru Korup

Meski demikian, mereka tak bisa sembarangan manggung di tempat umumMereka harus puas hanya tampil di tempat-tempat rahasia, jauh dari pengawasan otoritas keagamaan yang ultrakonservatifSelain itu, foto mereka tak bisa sembarangan nampang di sampul album

''Di Arab Saudi, itu sebuah tantanganMungkin kami gila, tapi kami ingin beda,'' kata Lamia, vokal utama sekaligus pentolan grup musik itu, seperti dikutip dari International Herald Tribune.

Single pertama mereka yang berjudul Pinocchio menjadi salah satu hit underground paling top di kalangan penggemar musik metal di sanaBahkan, telah di-download oleh ratusan muda-mudi Arab Saudi lewat situs pribadiSelanjutnya, empat sekawan itu ingin lebih mematangkan karakter bermusiknya lewat peningkatan frekuensi manggungTentu saja di tempat rahasia sambil merampungkan album.

Band itu terbentuk tiga tahun silamDigawangi empat dara muda yang masih berkuliahMasing-masing Dina dan adiknya, Dareen -yang kala itu baru berusia 19 tahun-, berposisi sebagai pembetot basLantas, Lamia dan Amjad di posisi pemain keyboard.

Mereka berlatih setiap akhir pekanKadang, saudara lelaki Dina yang lebih muda diplot sementara sebagai penabuh drumAwal November, Dina -mahasiswa King Abdulaziz University- mulai menulis lirik lagu berdasar salah satu lukisan paling favoritnya, The Accolade karya Edmund Blair LeightonLukisan yang menggambarkan perempuan bangsawan berambut panjang itu memberikan gelar kehormatan kepada prajurit muda dengan sebuah pedang.

''Saya suka lukiasan itu karena menampilkan perempuan yang merasa puas terhadap pria,'' katanya.

Lantaran selama ini mereka masih sering dibantu saudara lelaki sebagai drummer, grup band itu berpikir mancari penggantinya.

''Kami mencari seorang drummerSudah lima pria menawarkan diri, tapi kami benar-benar ingin punggawa band yang semua cewek,'' tutur Lamia.

Pinocchio adalah aspirasi yang menyuarakan kesenjangan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuanNegara yang tak mengizinkan perempuan mengemudi ataupun tampil di depan publik tanpa penutup wajah itu menjadikan band tersebut terasa berbedaApalagi dinyanyikan perempuan dengan aliran yang tak lazim

''Tak ada yang salah dengan yang kami lakukanIni seni dan kami melakukannya di jalur yang benar,'' yakin Dina, yang berharap suatu ketika bisa konser di Dubai dengan penonton membeludak

Meski grup musik itu memilih jalur cadas, mereka tak ingin hidup berteman kesesatan, misalnya mengonsumsi narkoba, alcohol, ataupun rokokDi Arab Saudi, rock and roll dianggap sama dengan kebiasaan jahiliah, era kemerosotan moralIni tak lepas dari citra buruk yang dicontohkan grup musik rock BaratCitranya seperti pemuja setan atau mistisBila ada warga yang ketahuan seperti itu, bisa saja masuk penjara dengan tuduhan praktik ilmu hitam atau guna-guna.

Namun, beberapa tahun terakhir, dengan penjagaan polisi agama, band-band mulai diperbolehkan tampil di depan umum, semacam konserBeberapa kelompok bahkan ada yang telah rekaman albumDalam beberapa kesempatan, ada pria yang membawa gitar maupun cangkrukan bersama di kala malam di luar kafe di Jalan Tahlia, Jeddah. (ape/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sisi Politis Anjing-Anjing Gedung Putih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler