Ilmuwan dari Divisi Antartika Australia (AAD) berhasil merekam jenis teripang langka yang dikenal dengan sebutan ‘monster ayam tanpa kepala' yang sekaligus menandai pertama kalinya mahluk itu terlihat di kedalaman Samudera Selatan.
Teripang laut yang memiliki nama ilmiah Enypniastes eximia - alias 'monster ayam tanpa kepala ' – ini terekam oleh kamera bawah laut milik AAD yang baru yang dikerahkan oleh kapal penangkap ikan yang beroperasi di Antartika.
BACA JUGA: PKS: Australia Membahayakan Perdamaian di Timur Tengah
Ilmuwan peneliti di AAD, Dirk Welsford mengatakan penemuan organisme ini, yang ditemukan tengah mengambang sekitar 3 kilometer di bawah permukaan air, di lepas pantai Pulau Heard, sangat mengejutkan.
"Kami belum pernah melihat mahluk ini sebelumnya [di kawasan itu ... pada saat itu, tidak ada dari kami yang benar-benar tahu apa itu, jadi kami melakukan apa yang dilakukan banyak ilmuwan dan mencari tahu," kata Dr Welsford.
BACA JUGA: Mengecewakan, Australia Akui Yerusalem Ibu Kota Israel
Sementara sebagian besar teripang tidak bisa berenang, monster ayam tanpa kepala mampu bergerak menyusuri kedalaman laut dan menurunkan dirinya ke dasar laut untuk mendapatkan makanan.
"Ini salah satu spesimen paling spektakuler yang pernah saya lihat," katanya.
BACA JUGA: Australia Usir Dokter di Kamp Pencari Suaka Nauru
"Mahluk ini cukup karismatik dengan gerakannya yang seakan seperti terbang melewati kamera ... dan cukup tidak biasa bahwa teripang itu bisa berenang."
Organisme pemakan plankton berwarna ungu cerah, yang memiliki sayap seperti kelelawar dan berukuran sebesar bola basket itu, hanya pernah difilmkan saru kali saja sebelumnya, di Teluk Meksiko tahun lalu.
Dr Welsford mengatakan julukan aneh organisme itu tidak lebih dari tertawaan para ilmuwan kelautan ketika pertama kali melihatnya.
"Mahluk itu memang terlihat sedikit seperti ayam ... dan itu nama yang keren," katanya.
"Ini juga merupakan cerminan betapa sedikit yang kita ketahui tentang laut dalam dan hal-hal aneh yang kita lihat saat melakukan studi di sana."
Sementara sedikit yang diketahui tentang mahluk apa saja yang ada di kedalaman lautan di dunia, kondisi cuaca ekstrim dan terpencil di Samudera Selatan menyebabkan banyak mahluk penghuni laut di sana yang masih menjadi misteri.
"Hampir pasti banyak, lebih banyak hal yang tidak kita ketahui di dasar Samudera Selatan sana, yang menunggu untuk ditemukan," kata Dr Welford.
Hewan ini juga dikenal sebagai penari Spanyol, karena gerakan berayunnya yang anggun dalam arus yang menyerupai gaun flamenco. Teknologi kamera memajukan ilmu pengetahuan di laut dalam
Dr Welsford mengatakan teknologi kamera kecil dan murah telah membantu pencarian yang dilakukan oleh AAD untuk menjelajahi kedalaman Samudra Selatan.
Kamera bawah laut yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kualitas yang sama dengan kamera smartphone, hanya saja mereka ditempatkan di casing yang aman untuk menahan tekanan air yang tinggi dan suhu di bawah nol.
AAD sekarang dapat merekam lebih dalam melalui kapal nelayan.
"Karena [teknologi] sekarang begitu portabel dan sangat murah, kami berharap dapat menempatkan kamera di hampir setiap kapal nelayan yang turun ke selatan, sehingga kami dapat dengan cepat mendapatkan banyak data tentang apa yang terjadi di sana, dengan cara yang kita tidak pernah bisa melakukannya sebelumnya, "kata Dr Welsford.
"Mengembangkan peralatan yang dapat bertahan dari kondisi arus laut dan suhu dibawah nol itu sangat sulit dilakukan hingga sekarang. Dan ini adalah kamera terdalam yang pernah digunakan di kapal penangkap ikan."
Samudera Selatan adalah satu-satunya samudera yang mengalir sepenuhnya mengelilingi Bumi, tanpa terhalang oleh daratan yang signifikan dan merupakan rumah bagi sebagian besar hewan laut di dunia.
"Masih banyak sekali misteri di laut dalam, yang kami baru saja lakukan hanya mulai menggores permukaannya saja," kata Dr Welsford.
Dr Welford berharap penggunaan kamera bawah air akan membantu melukiskan gambaran yang lebih jelas tentang keragaman, jumlah dan lokasi organisme di bagian terdalam lautan.
Data yang dihasilkan dari kamera bawah air akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan Komisi Konservasi Sumber Daya Kehidupan Bahari Antartika di Hobart, Tasmania pada hari Senin (22/10/2018).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teror Storberi Berjarum Bikin Australia Panik