Piala Uber 2018

Pertama Sejak 1984, Tembok Besar Tiongkok Runtuh

Sabtu, 26 Mei 2018 – 08:16 WIB
Busanan Ongbamrungphan menjadi penentu kemenangan Thailand atas Tiongkok. Foto: bwf

jpnn.com, BANGKOK - Setelah 34 tahun, Tembok Besar Tiongkok di Piala Uber akhirnya runtuh juga. Untuk pertama kali sejak 1984, Tiongkok gagal lolos ke final.

Tim Negeri Panda pemilik 14 gelar Uber Cup itu kalah dari Thailand 2-3, dalam semifinal di Impact Arena, Bangkok, Jumat (25/5). Buat Thailand, ini adalah pertama kalinya mereka berhasil menembus final Piala Uber. Prestasi tertinggi Thailand sebelumnya hanya mencapai semifinal pada 2012.

BACA JUGA: Singkirkan Denmark, Jepang Catat Final Kedua Piala Thomas

Kemenangan Thailand kemarin ditentukan oleh tunggal ketiga Busanan Ongbamrungphan. Pemain 22 tahun itu mengalahkan pemain senior Tiongkok Li Xuerui dua set langsung 21-11, 21-9. "Saya sangat senang kembali menjadi penentu kemenangan Thailand. Besok (hari ini) di final, kami harus lebih baik lagi,’’ kata Busanan setelah pertandingan.

Busanan juga menjadi penentu kemenangan Thailand atas Indonesia di babak perempat final. Saat tu dia menyudahi perlawanan pemain mungil Indonesia Ruselli Hartawan di partai terakhir.

BACA JUGA: Catat Rekor Manis, Thailand Tembus Final Piala Uber 2018

Penampilan Li Xuerui di Uber Cup memang mengejutkan. Setelah mengalami cedera pada Olimpiade 2016 di Rio, Brasil, juara Olimpiade 2012 itu baru kembali di Uber Cup. Pemain yang pernah tiga kali mengantarkan Tiongkok menjuarai Uber Cup dua kali kalah oleh pemain muda di ajang Uber Cup 2018. Selain kalah oleh Busanan, dia sebelumnya kalah oleh Ruselli Hartawan di babak penyisihan Grup D.

Manajer tim Thailand Rexy Mainaky mengatakan, kunci kemenangan timnya ada di tunggal pertama Ratchanok Intanon yang menang atas Chen Yufei. Begitu Ratchanok menang, kepercayaan diri para pemain Thailand bangkit. Sukses itu diikuti tunggal kedua Niatchon Jindapol yang mampu menumbangkan Gao Fangjie.

BACA JUGA: Bayar Utang ke Korea, Jepang Tembus Final Piala Uber 2018

"Kalau pada ganda kedua, pemain Thailand (Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, Red) memang gaya permainannya cocok untuk melawan ganda-ganda Tiongkok (Huang Yaqiong/Tang Jinhua), " kata Rexy.

Menghadapi Jepang siang nanti, Rexy mengakui bahwa di atas kertas lawan lebih unggul. Namun bukan berarti Thailand tidak bisa menumbangkan tim unggulan pertama itu. ’’Besok (hari ini, Red), big match-nya di tunggal pertama, Ratchanok Intanon dan Akane Yamaguchi. Dia (Yamaguchi) mungkin akan punya tekanan. Itu keuntungan kami,’’ kata head coach tim bulu tangkis Thailand itu.

Menurut Rexy, Jepang memiliki pemain tunggal yang merata. Thailand harus bisa mengambil semua ganda dan mencuri paling tidak satu angka di nomor tunggal ’’Malam ini, tadi malam, Red) pemain saya minta untuk recovery dari segala kegembiraan, atur cara makan, tidur, dan cara berfikir. Mudah-mudahan besok (hari ini, Red), kami bisa juara,’’ kata mantan Kabidbinpres PP PBSI itu.

Presiden Badminton Association of Thailand (BAT) Khunying Patama Leeswadtrakul optimistis Thailand bisa membuat sejarah baru dengan menjadi juara Uber Cup untuk kali pertama. ’’Saya minta doa Indonesia agar kami bisa menjadi juara,’’ kata Khunying. (tom/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Uber: Ratchanok Intanon Bikin Fan Tuan Rumah Heboh


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler