Pertamina Ajari Petani di Balikpapan Olah Limbah Tanaman Hortikultura jadi Kompos Organik

Rabu, 22 November 2023 – 17:31 WIB
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melaksanakan sosialisasi pembuatan kompos organik dari limbah tanaman hortikultura. ilustrasi. Foto: Humas Pertamina

jpnn.com, BALIKPAPAN - Anggota kelompok Kenari mendapat pembekalan cara membuat kompos organik dari limbah tanaman hortikultura.

Kegiatan tersebut dilaksanakan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan pada Kamis (9/11) itu dilaksanakan di salah satu mitra binaan PT KPI Unit Balikpapan melalui program Ketahanan Pangan Girimukti (Kenari).

BACA JUGA: Di Hadapan Komisi VII DPR, Dirut Pertamina Paparkan Kinerja Hingga Kesiapan Hadapi Nataru

Selain anggota kelompok Kenari, kegiatan tersebut juga diikuti perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara, dan anggota Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia.

Area Manager Communication, Relation & CSR PT KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Perangin Angin menyampaikan pelatihan ini sangat dibutuhkan oleh kelompok tani untuk menekan biaya produksi pertanian agar peserta dapat memproduksi pupuk sendiri.

BACA JUGA: Pertamina Hadirkan Sekolah Energi Berdikari di Palembang, Ini Tujuannya

Bahan utama dari pembuatan pupuk kompos ini adalah arang, sekam padi, limbah tanaman hasil pertanian, kotoran ternak, dan juga mikro organisme yang berperan sebagai starter fermentasi.

"Ketersediaan bahan baku untuk pembuatan pupuk yang dapat dengan mudah diperoleh merupakan modal penting bagi anggota kelompok untuk memotong ongkos produksi. Potensi ini harus dapat dikembangkan," kata Chandra.

BACA JUGA: Keren! Produk Daur Ulang Ramaikan Event Pertamina Eco RunFest 2023

Praktisi pertanian, Dalih Cahyono yang hadir sebagai narasumber menjelaskan pupuk kompos berperan penting dalam proses pertanian.

"Kami harus tahu seberapa penting kompos ini bagi sebuah tanaman dan juga manusia, manfaatnya apa, faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pengomposan, serta bagaimana proses pembuatannya secara benar," terang Dalih.

Ketua Kelompok Kenari, Ketut menilai pelatihan ini sangat bermanfaat bagi anggota kelompok apalagi saat ini pupuk kemasan harganya cukup mahal. (jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler