jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina mengajak para pelaku usaha mikro kecil (UMK) menerapkan praktik ramah lingkungan (Go Green) dalam menjalankan bisnisnya, sehingga mampu bersaing di pasar dan ikut menjaga lingkungan.
Salah satunya dengan menghadirkan kurikulum Go Green dalam program Pertamina UMK Academy 2024.
BACA JUGA: Pertamina Perkuat Bisnis Rendah Karbon untuk Mempercepat Transisi Energi Berlanjutan
Selain mendapatkan pengetahuan seputar Go Green, para peserta UMK Academy memperoleh tugas untuk mempraktikkan langsung prinsip Go Green, baik dalam proses produksi, pemasaran hingga optimalisasi manajemen sampah dan limbah produksi.
Salah satunya peserta Pertamina UMK Academy 2024 asal Palembang, Sumatera Selatan yaitu Prasetyo Fajar, pemilik Jamajama Project yang bergerak di bisnis fesyen.
BACA JUGA: Hadir di COP29 Azerbaijan, BNI Pertegas Komitmen Mendorong Transisi Hijau
Berawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project sejak Oktober 2024.
Jamajama Project bekerja sama dengan Yayasan Satu Amal Indonesia yang mempunyai program bernama Tangan Ibu, yaitu program pemberdayaan ibu-ibu di daerah pinggiran Kota Palembang.
BACA JUGA: Genjot Dana Murah, BTN Optimistis Pertumbuhan DPK di Atas Industri
Salah satu bentuknya adalah pembuatan keset kaki dari kain bekas, di mana Jamajama Project menjadi penyuplai bahan kainnya.
Kreativitas serupa juga dilakukan para peserta Pertamina UMK Academy 2024 lainnya.
Misalnya produsen cokelat bermerek Memukao asal Temanggung, Uniaga berinovasi menghadirkan produk sabun cuci tangan cair dari olahan kulit kakao yang selama ini menjadi limbah.
Nabila Art Gallery, produsen lampu hias aromaterapi di Sidoarjo mengolah limbah PVC untuk menghadirkan produk kreatif pengharum ruangan.
Sementara Rumah Tamadun dari Rokan Hilir menyulap minyak jelantah menjadi aneka produk ekonomis seperti lilin aromaterapi, sabun mandi dan parfum padat.
Peserta lainnya, Kelana Coffee di Lombok Timur memilih menggunakan sampah kopi hasil roastingnya menjadi pupuk kompos. Kemudian Kopi Kalimantan mengelola limbah menjadi produk baru yaitu teh Gaharu dan wedang Gaharu.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Ronald Moreno, peserta Pertamina UMK Academy 2024 yang menciptakan produk baru seperti aksesoris, produk daur ulang dari kain perca, sisa kain batik.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina tak hanya fokus pada bisnis energi, namun juga berperan aktif memberdayakan UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Tak berhenti di situ, Pertamina juga mengajak seluruh pihak termasuk para pelaku UMKM untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
"Dunia, termasuk Indonesia sedang dihadapkan oleh beberapa tantangan yang berkaitan dengan isu lingkungan, di mulai dari perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut, polusi udara dan air, hingga persoalan sampah dan limbah di antaranya plastik, pakaian hingga limbah makanan," kata dia.
Pertamina UMK Academy dihadirkan untuk mendorong para pelaku UMK lebih berinovasi dan kreatif dalam produksi hingga pemasaran sehingga bisa semakin maju dan naik kelas lebih cepat, bahkan hingga ke tingkat internasional.
Program yang mengusung tagline “Beri Energi Baru, Menuju UMK Maju” di 2024 ini memiliki kurikulum pengembangan utama, yaitu Go Modern, Go Digital, Go Online, Go Global yang mengintegrasikan prinsip Go Green dalam tiap program.
"Kurikulum Go Green dihadirkan dalam Pertamina UMK Academy agar UMK semakin memahami pentingnya mengadopsi green karena citra perusahaan bisa meningkat sehingga mampu mengoptimalisasi pemasaran untuk memenangkan pasar," ucapnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada