Pertamina Berhasil Turunkan Impor Migas

Kamis, 18 Juli 2019 – 22:03 WIB
Ilustrasi kilang migas PT Pertamina. Foto: Kaltim Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Keberhasilan Pertamina menurunkan impor migas tak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan perseroan, termasuk dalam memaksimalkan kinerja kilang.

Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan berfungsinya kilang-kilang minyak Pertamina menjadi salah satu faktornya karena bisa dimaksimalkan untuk melakukan pengolahan produk minyak mentah.

BACA JUGA: Titik BBM Satu Harga Milik Pertamina Hadir di Distrik Mapia, Dogiyai

"Sebagaimana kita ketahui, harga impor produk lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga crude oil,” kata Mamit, Kamis (18/7).

Faktor lain yang juga berpengaruh dam menurunkan impor migas, kata Mamit, adalah program biosolar, yaitu B20 dan B30. Program ini jelas mengurangi impor solar, karena ada pencampuran dengan sawit.

BACA JUGA: Kebutuhan Avtur di Bandara Kulanamu Melonjak

BACA JUGA: Pertamina Siapkan Tambahan Avtur di 12 Bandara Embarkasi Haji

Berdasarkan data Kementrian ESDM, lanjut Mamit, jika dibandingkan YoY periode Januari-Mei 2019 dengan 2018, terjadi penurunan impor sebesar 24 persen, yaitu, dari USD 9.6 miliar menjadi USD 7.3 miliar.

BACA JUGA: Pertamina Siapkan Tambahan Avtur di 12 Bandara Embarkasi Haji

"Dengan penurunan ini saya melihat bahwa program yang digulirkan oleh pemerintah seperti B20 sudah cukup berhasil," katanya.

Menurut Mamit, program B20 memang bisa mengurangi impor, terutama solar. Bahkan, program tersebut membuat Pertamina sekarang surplus solar.

“Makanya, Pertamina sekarang juga tak perlu lagi mengimpor solar,” jelasnya.

Hal lain yang juga berpengaruh adalah pembelian minyak mentah dari 37 KKKS oleh Pertamina. Pembelian crude oil dari 37 KKKS tersebut sesuai dengan Permen ESDM No 42/2018 tentang Prioritas Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri. Dalam hal ini, komitmen pembelian Pertamina cukup tinggi, mencapai 116,9 ribu BPH.

“Berkurangnya nilai impor periode Jan-Mei 2019 YoY 2018 sangat bagus sekali. Karena dengan pengurangan impor ini bisa mengurangi CAD pemerintah,” tutur Mamit.

Impor migas Pertamina memang mengalami penurunan tajam. Realisasi impor Januari-Mei 2019 dibanding periode yang sama 2018 (year on year/tahunan) total impor crude, product, dan LPG 2019 mengalami penurunan 24 persen..(chi/jpnn)

Pada 2019 nilai impor US$ 7,3 miliar. Sementara, di tahun sebelumnya US$ 9,6 miliar. Lebih rinci, untuk impor crude pada 2019 US$ 2,2 miliar. Sementara tahun sebelumnya US$ 4,3 miliar. Penurunan yang terjadi sebanyak 49 persen.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Layani Angkutan Haji di Bandara Soetta, Pasokan Avtur Naik 6 persen


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler