Pertamina Beri Dividen Rp 8,57 Triliun

Kamis, 03 Mei 2018 – 04:42 WIB
Pertamina. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina membagikan dividen tahun buku 2017 sebesar Rp 8,57 triliun.

Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Pertamina yang diselenggarakan, Rabu (2/4) di Jakarta.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Curiga Ada Ketidakberesan di Pertamina

Selain itu, RUPS juga menyetujui laporan pendapatan 2017 yang telah diaudit naik 18 persen, menjadi US$42,96 miliar, dibandingkan pendapatan audit 2016 US$36,49 miliar.

Plt Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan pertumbuhan pendapatan dipicu oleh naiknya penjualan minyak mentah dan produk baik di dalam negeri maupun ekspor.

BACA JUGA: Buka Pameran IPA, Presiden Jokowi Sindir Pertamina

“Sepanjang 2017, perusahaan tetap berupaya menjaga kinerja keuangan yang positif meskipun terdampak oleh dinamika harga minyak dunia. Kami fokus menjalankan komitmen proyek strategis dan meningkatkan efisiensi di segala lini, sehingga Pertamina tetap dapat mencatatkan kenaikan pendapatan perseroan,” jelas Nicke.

Sepanjang 2017, realisasi rata-rata harga minyak ICP mencapai US$51,17 per barel. Asumsi ICP berdasarkan Rencana Kerja Perseroan 2017 adalah US$48 per barel.

BACA JUGA: Pertamina Tidak Punya Hak Istimewa Lagi

Nicke menambahkan, secara umum kinerja operasional perusahaan juga membukukan pertumbuhan. Yakni, naiknya produksi migas sekitar 7 persen, dari 650 MBOEPD (ribu barel minyak ekuivalen per hari) pada 2016 menjadi 693 MBOEPD pada 2017.

Pertumbuhan hulu migas ini dipengaruhi oleh produksi dari Banyu Urip dan naiknya produksi ladang luar negeri Pertamina.

Pertamina juga mampu meningkatkan produksi panas bumi (geothermal) menjadi 3.900 GWh, atau naik 27 persen dibanding 2016 sebesar 3.043 GWh. Hal ini disebabkan beroperasinya PLTP Ulubelu Unit 3 dan Unit 4, serta Kamojang.

Pada pengolahan minyak, perseroan mampu menjaga tingkat kinerjanya. Di mana hasil produk bernilai tinggi meningkat 1 persen menjadi 78,1 persen pada 2017, sementara pada 2016 sebesar 77,7 persen. Volume produk bernilai tinggi menjadi 253,4 MMBbl (juta barel) pada 2017.

Sedangkan pada sektor pemasaran, volume penjualan konsolidasi tercermin penurunan tipis 1%, dari 86,84 juta KL pada 2016 menjadi 85,88 juta KL pada 2017. Dari total volume tersebut, volume Premium Penugasan dan Jawa Madura Bali (Jamali) pada 2017 mengontribusi 12,31 juta KL, naik 12% dari periode sebelumnya. Sedangkan, penjualan LPG PSO naik 2% menjadi 11,21 juta KL.

“Tahun 2017 telah dilalui dengan cukup baik. Sebagai BUMN migas, Pertamina akan menjalankan perannya dalam distribusi BBM, menjaga availability, affordability dan accessibility ke seluruh masyarakat Indonesia,” tandas Nicke.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Proyek Kilang Pertamina Terganjal Lahan


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pertamina  

Terpopuler