Pertamina Bidik Blok Migas di Afrika dan Rusia

Kamis, 28 Juli 2016 – 01:52 WIB
Pertamina. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – PT Pertamina (Persero) semakin agresif mengembangkan bisnisnya di luar negeri. Perseroan pelat merah itu bertekad mengakuisisi sejumlah blok minyak dan gas di beberapa negara.

Selain di kawasan Timur Tengah, perseroan membidik blok migas di Afrika dan Rusia.  ”Untuk tahun ini ada beberapa yang dibidik, tetapi kemungkinan yang bisa closed hanya satu,” ujar Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina.

BACA JUGA: Tampung Dana Repatriasi, Siapkan Investasi RDPT

Pertamina pekan ini akan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan National Iran Oil Company (NIOC) untuk dapat mengakses data blok minyak dan gas bumi (migas) di Iran.

Itu untuk memuluskan rencana akuisisi terhadap blok migas di negara itu.  Akses data itu dilakukan terhadap dua blok yang akan dievaluasi. Dari data sekunder yang dimiliki Pertamina, dua blok ini memiliki cadangan minyak sekitar tiga miliar barel.

BACA JUGA: Suzuki Bakal Pajang 20 Jagoan di GIIAS

Menurut Syamsu, sejauh ini tidak ada kendala yang dihadapi Pertamina untuk merealisasikan rencana ekspansinya ke luar negeri. Hanya memang prosesnya tidak bisa dilakukan selalu cepat.

”Solusinya, terus melakukan evaluasi dan mencari informasi lebih cepat,” kata dia. Pertamina memperkirakan kebutuhan dana untuk ekspansi melalui langkah akuisisi mencapai  USD 16 miliar hingga 2025.

BACA JUGA: BTN Tawarkan Obligasi Berkelanjutan Hingga Rp 3 Triliun

Di luar negeri, Pertamina tercatat beroperasi di tiga negara, yakni Aljazair, Irak, dan Malaysia. Di Aljazair, Pertamina tercatat menjadi operator di blok Menzel Lejment North.

Serta memiliki hak partisipasi di dua blok lainnya, yakni El Merk dan Ourhoud. Di Irak, Pertamina memiliki hak partisipasi sebesar sepuluh persen di Blok West Qurna 1.

Sementara di Malaysia, Pertamina memiliki hak partisipasi 18-25,5 persen di Blok SK-309, SK-311, SK-314A, P, K, dan Blok H. ”Kontribusi terbesar dari luar negeri berasal dari Irak dan Aljazair,” tukas Syamsu. (lum/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Sudah Salurkan Dana Bina Lingkungan Rp 502 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler