JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatat kinerja cemerlang sepanjang 2011. Data terbaru laporan konsolidasi perseroan menunjukkan, perusahaan energi pelat merah itu berhasil mencapai laba terbesar sepanjang sejarah.
Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Irnanda Laksanawan mengatakan, sepanjang tahun lalu Pertamina berhasil membukukan laba bersih Rp 24,6 triliun. "Ini capaian tertinggi," ujarnya di DPR Selasa (7/2). Raihan laba tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan prognosa laba bersih 2011 sebesar Rp 20,7 triliun yang pernah disampaikan manajemen Pertamina pada akhir Desember 2011 lalu.
Irnanda mengakui, Pertamina memang memiliki potensi besar yang selama ini belum dioptimalkan. "Saya sebenarnya yakin, kalau dioptimalkan, pada 2011 lalu Pertamina bisa meraup laba Rp 25 triliun. Target Rp 25 triliun itu saya sampaikan secara informal kepada direksi Pertamina," katanya.
Berdasar catatan Jawa Pos, rekor laba tertinggi diraih Pertamina pada 2006 dengan capaian Rp 21,16 triliun. Setelah itu, mulai 2007-2010, laba perseroan fluktuatif di bawah Rp 20 triliun. Menurut dia, salah satu terobosan yang dilakukan Kementerian BUMN untuk mendorong kinerja Pertamina adalah mempertemukan direksi dengan manajemen anak usahanya.
Sebab, lanjut dia, selama ini banyak potensi anak usaha Pertamina yang belum optimal karena kurang mendapat perhatian dari induknya. Karena itulah, dengan pertemuan tersebut, manajemen Pertamina dan anak usaha bisa saling mencari strategi untuk mengoptimalkan pendapatan dan laba. "Tahun lalu, kami berkumpul di Bandung selama 2 hari, mulai pukul 10 pagi hingga 12 malam," terangnya.
Karena itu, sambung dia, tahun ini dirinya optimistis realisasai laba bersih Pertamina bakal melampaui target Rp 23,5 triliun yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2012. "Kalau harga minyak seperti saat ini (tinggi), saya yakin bisa di atas Rp 25 triliun," ujarnya.
Dalam RKAP 2012, target pendapatan usaha Pertamina Rp 527 triliun. Di sisi hulu, Pertamina menargetkan produksi migas 532,7 ribu barel oil equivalent per day (boepd) yang terdiri atas produksi minyak 244 ribu barel per hari (bph) dan gas 1.672 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
Target produksi minyak dan gas naik 14,5 persen dibandingkan realisasi 2011 yang sebesar 465,3 boepd yang terdiri atas produksi minyak 196,8 ribu boh dan gas 1.555 mmscfd. Sedangkan produksi panas bumi yang pada 2011 mencapai 2.188 gigawatt hour (GWh), pada 2012 ditargetkan naik menjadi 2.364 GWh. (owi/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indeks Tinggalkan Level 4.000
Redaktur : Tim Redaksi