Pertamina dan Toyota Berkolaborasi, Kembangkan Ekosistem Hidrogen untuk Transportasi

Rabu, 17 Januari 2024 – 20:32 WIB
Pertamina dan Toyota melakukan kolaborasi guna mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Foto: dok Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Toyota melakukan kolaborasi guna mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia.

Dalam kerja sama itu, mereka melakukan groundbreaking hydrogen refueling station (HRS) di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (17/1).

BACA JUGA: Direksi Pertamina Dorong Pencapaian ESG Rating 2024

Keduanya sepakat bahwa dalam membangun ekosistem tersebut tidak hanya penting menyiapkan infrastrukturnya melainkan juga kerja sama dengan konsumen untuk memastikan tingkat permintaan.

Kolaborasi kedua entitas tersebut tertuang dalam Joint Development Agreement tentang pengembangan ekosistem transportasi berbasis hidrogen yang dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto serta disaksikan oleh Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama, dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

BACA JUGA: Pertamina Berikan Pelatihan ke SDM Tanzania Petroleum

“Pertamina harus jadi yang terdepan dalam melakukan inovasi, kami jangan jadi followers kalau mau bisnis energi bersih,” ujar Basuki dalam sambutannya.

"Saya harap kerja sama ini terus berlanjut antara Pertamina dan Toyota, agar ekosistem hidrogen ini terus berkembang di Indonesia,” tambahnya.

BACA JUGA: Kunjungi Pertamina, Kepala BPH Migas: Saya Lihat Kesiapannya Sudah Cukup Baik

Sementara itu, Nicke mengatakan Pertamina sangat berpengalaman dalam sektor bahan bakar kendaraan.
Dengan infrastruktur dari hulu ke hilir yang dimiliki, Pertamina jelas paling siap untuk mengembangkan ekosistem hidrogen untuk transportasi.

"Di tambah lagi, kolaborasi dengan Toyota ini menjadi langkah yang sangat tepat untuk mempercepat terciptanya ekoaistem ini,” kata Nicke senada dengan Basuki.

Di tempat yang sama Dannif menambahkan groundbreaking hydrogen refueling station ini menjadi salah satu milestone dalam membangun ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia.

Namun, dalam menciptakan ekosistem adalah berkolaborasi tidak saja di sisi hulu tapi di sisi hilir.
"Di sini kami bekerja sama dengan Toyota yang telah memproduksi fuel cell electric vehicle, Toyota Mirai, yang nantinya akan melakukan pengisian hidrogen di HRS kami. Kami sangat menyambut baik kolaborasi strategis ini,” ungkap Dannif pada kesempatan yang sama.

Dia menambahkan hadirnya hidrogen sebagai bahan bakar transportasi akan memperkuat ketahanan energi, di mana masyarakat pengendara kendaraan bermotor ke depan tidak hanya memiliki pilihan bahan bakar minyak (BBM) dan listrik saja, tetapi juga hidrogen sebagai alternatif bahan bakar.

Oleh karena itu, Pertamina antusias bila semakin banyak penyedia infrastruktur di sektor ini karena akan semakin cepat dan banyak terbangun infrastruktur, sehingga membantu mempercepat penciptaan pasar serta terbentuknya ekosistem di Indonesia.

Hal senada juga disampaikan oleh Nandi. Dia mengaku bangga menjadi bagian dari proyek ini dan menyediakan kendaraan hidrogen teknologi terdepan dan bersama-sama memastikan mekanisme pengisian hidrogen yang cepat, efisien dan aman.

"Semoga stasiun pengisian hidrogen ini akan menjadi contoh dan menjadi model bagi proyek serupa di masa mendatang,” harapnya.

SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia. SPBU itu menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu BBM, gas, serta hidrogen.
Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari lima menit.

Dannif mengatakan, Pertamina NRE memiliki aspirasi tidak hanya menjadi pemain domestik tapi juga melayani pasar ekspor hidrogen pada tahun 2031–2040.

"Hidrogen menjadi salah satu portfolio bisnis hijau masa depan Pertamina dan Indonesia sangat berpotensi menjadi pemain utama sektor ini di tingkat regional," pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Klaim Sukses Amankan Pasokan Energi Saat Nataru


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler