Pertamina Dinilai Berhasil jaga Kuota Subsidi Melalui Digitalisasi

Minggu, 17 Maret 2024 – 03:40 WIB
Gedung Pertamina. Iliustrasi. Foto: dok Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Sartono Hutomo menilai Pertamina berhasil menjaga kuota subsidi sepanjang 2023.

Hal itu dilakukan melalui berbagai sistem, termasuk digitalisasi yang diterapkan BUMN energi tersebut. Karena itu, Pertamina diyakini mampu kembali menyalurkan subsidi BBM dan Elpiji 3 Kg pada 2024.

BACA JUGA: Pertamina Bersama Pemerintah Siap Menyalurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

“Digitalisasi yang dilakukan Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga selaku penyalur BBM dan Gas 3kg bersubsidi, membawa dampak positif dalam penyaluran barang bersubsidi,” kata Sartono.

Sartono menilai, pada 2023 Pertamina telah mengimplementasikan berbagai strategi serta terus meningkatkan infrastruktur dan teknologi pendukung.

BACA JUGA: Vape Dinilai Efektif Bantu Perokok Dewasa Beralih dari Kebiasaan Merokok

Melalui sistem yang dimiliki Pertamina, termasuk digitalisasi tadi, Pertamina dapat mengelola distribusi dengan lebih akurat dan efisien, serta meminimalkan risiko kehilangan dan penyaluran yang tidak tepat sasaran.

“Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan pelacakan yang lebih baik terhadap penggunaan subsidi dan pengelolaan stok secara realtime. Hal ini penting untuk mempercepat respons dalam situasi yang memerlukan penanganan cepat,” imbuhnya.

BACA JUGA: Begini Cara Pertamina Dukung UMKM Naik Kelas, Keren

Sartono optimistis, melalui sistem yang dimiliki, Pertamina bisa menunjukkan komitmen dalam menyalurkan subsidi pada 2024 ini.

“Tentunya penyaluran BBM subsidi dan LPG 3kg tepat sasaran merupakan komitmen dan juga semangat kita bersama untuk mewujudkan ketahanan energi nasional. Dengan subsidi yang tepat sasaran, masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya dalam menghadapi gejolak harga,” jelas Sartono.

Adapun komitmen Pertamina melalui digitalisasi ditunjukkan pada saat kunjungan kerja bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina saat melakukan kunjungan kerja.

“Pada kunjungan kerja hingga ke lapangan ditemui banyak peran aktivasi dan penyempurnaan digitalisasi sehingga bisa menerapkan semaksimal mungkin dan memperkecil celah kebocoran pengguna sebagai implementasi konkrit untuk pengisian BBM bersubsidi,” tutur Sartono.

Tak hanya itu. Sebagai implementasi konkret, Pertamina juga menerapkan sistem agar konsumen konsumen BBM bersubsidi harus terlebih dahulu terdaftar. Sedangkan pada saat pembelian pun, konsumen tersebut harus menggunakan barcode.

Selain itu, pembeli LPG 3kg juga harus menggunakan KTP dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler