Pertamina Dorong Kolaborasi Memperkuat Ketahanan Energi ASEAN di Pertemuan ASCOPE

Senin, 27 Mei 2024 – 21:55 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan sambutannya dalam opening ceremony ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 yang berlangsung di Bali pada 27-30 Mei 2024. Pada ajang tahunan ini Indonesia melalui Pertamina berkesempatan menjadi tuan rumah. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, BALI - Pertamina terus mendorong berbagai upaya strategis dengan melakukan kolaborasi antar negara-negara ASEAN dalam rangka memperkuat konektivitas dan ketahahan energi regional, salah satunya dengan berperan aktif di ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE).

Peranan Pertamina tersebut diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan gelaran ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 yang berlangsung di Bali pada 27-30 Mei 2024.

BACA JUGA: Pertamina Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Lahar Dingin di Sumbar

ASCOPE merupakan organisasi yang beranggotakan national oil company dari seluruh negara anggota ASEAN di mana peran utamanya adalah sebagai hub industri migas di kawasan Asia Tenggara.

Setiap tahunnya ASCOPE menggelar rapat bersama yang dihadiri seluruh anggota, dan tahun ini Indonesia melalui Pertamina berkesempatan menjadi tuan rumah.

BACA JUGA: Pertamina Group Salurkan Bantuan untuk Korban Lahar Dingin & Tanah Longsor di Sumbar

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan tantangan sektor energi di ASEAN sangat dipengaruhi oleh pesatnya perubahan lanskap energi global, kemajuan teknologi, perubahan dinamika pasar, ketegangan geopolitik, dan isu perubahan iklim.

Hal itu disampaikan Nicke pada pembukaan gelaran ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 yang mengusung tema 'Enhancing ASEAN Energy Connectivity and Resilience'.

BACA JUGA: Pastikan Isi gas LPG Sesuai, Mendag & Pertamina Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

“Dalam menghadapi kompleksitas ini, diperlukan kolaborasi, kerja sama, dan pertukaran ide untuk mencari solusi yang akan mendorong industri energi terus tumbuh secara bertanggung jawab dan berkelanjutan,” kata Nicke.

Lebih lanjut Nicke menjelaskan konektivitas dan ketahanan energi ASEAN merupakan komponen penting dalam mengatasi tiga isu strategis, yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).

Ke depannya diharapkan dengan ASCOPE seluruh anggota dapat saling memberikan pengalaman, pengetahuan dan memberikan manfaat.

ASCOPE Secretary In Charge (ASIC) sebagai pimpinan kesekretariatan ASCOPE yang saat ini dijabat oleh Dr Tran Hong Nam dari Vietnam menyampaikan hal senada.

Menurut Dr Tan, untuk menjawab tantangan energy trilemma dibutuhkan kolaborasi yang kuat dengan berbagai stakeholders dan ASCOPE sebagai hub dari industri migas ASEAN akan memaikan peranan penting.

“Saya optimistis ASCOPE akan menjadi organisasi yang menjembatani pertukaran pengetahuan, menjawab isu-isu penting, dan mendorong inisiatif kerja sama," ujar Dr Tan.

Pada forum tahun ini, lanjut Dr Tan, Pertamina berinovasi dengan memberikan sesi networking yang memungkinkan membangun potensi kerjasama antar perusahaan dan negara.

Dukungan atas pelaksanaan acara ini turut diberikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang disampaikan Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Mirza Mahendra.

Dalam sambutannya, Dirjen Mirza menyampaikan Pemerintah Indonesia meyakini kolaborasi antarnegara dan perusahaan di ASEAN sangatlah penting untuk meningkatkan ketahanan energi dan percepatan energi transisi.

Menurut Mirza, kolaborasi ini contohnya dapat dilakukan pada pengelolaan rantai suplai migas di ASEAN sesuai kapabilitas dan kapasitas masing-masing negara.

"Selain itu juga mengembangkan partnership di fasilitas dan proyek migas di ASEAN, seperti utilisasi bersama LNG Terminal, Drilling Rig dan fasilitas lainnya,” ujar Mirza.

Mirza juga mengapresiasi anggota ASCOPE yang terus melanjutkan inisiatif proyek Trans ASEAN Gas Pipeline yang akan membentuk interkoneksi pada jaringan pipa gas eksisting dan proyek kedepannya serta infrastruktur LNG di ASEAN.

Mirza juga mendorong untuk terus mengembangkan hub Carbon Capture & Storage (CCS) melalui kerja sama, mengingat Indonesia dan ASEAN memiliki potensi besar sebagai hub CCS.

Pada sesi pembukaan ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 juga dilaksanakan paparan dan diskusi dengan topik Energy Transition & ASEAN Opportunities.

CEO Rystad Energy Jarand Rystad membahas konektivitas and resiliensi energi regional ASEAN.

Selain itu, Direktur Eksekutif ASEAN Center for Energy Dr Nuki Agya Utama turut menyampaikan pemaparannya mengenai ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Post-2025 Development cetak biru kerja sama energi regional di ASEAN.

ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 ini dihadiri lebih dari 150 peserta dengan delegasi dari berbagai negara yang menjadi bagian dari ASCOPE, antara lain Brunei, Cambodia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia sebagai tuan rumah.

Acara ini akan diselenggarakan selama empat hari dengan agenda utamanya adalah task force meeting, business presentation & meeting, exhibition, dan site visit program CSR Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler