Pertamina Dorong Ribuan UMKM Perempuan untuk Berkarya Lewat Program PFpreneur

Jumat, 21 Februari 2025 – 16:15 WIB
Produsen produk olahan pisang, yaitu Bananania saat memperoleh kesepakatan pembelian dari buyer Kanada pada pameran Trade Expo Indonesia 2024 yang digelar di ICE BSD. Bananania merupakan salah satu UMKM pemberdayaan perempuan binaan Pertamina. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation mengusung program PFpreneur bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perempuan atau womenpreneur untuk berkarya.

Program ini memberikan stimulan, pendampingan, dan pengembangan wirausaha.

BACA JUGA: Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur

Setelah dibuka pada November lalu, kini program PFpreneur sudah masuk ke tahap kurasi final.

Dari 13.860 UMKM, terseleksi 1.053 UMKM lolos ke tahap akhir ini, setelah melewati dua tahapan kurasi.

BACA JUGA: Komisi XII DPR Puji Langkah Strategis Pertamina untuk Capai Target di 2025

Kurasi dilakukan secara daring dengan metode pre-test dan post-test serta wawancara untuk menguji keterampilan dan pengetahuan mereka setelah diberikan beragam pelatihan dan pendampingan dari Pertamina.

Pelaku usaha memaparkan business plan berbasis 5P (product, price, place, promotion, dan people) dan profil usaha pada aplikasi pemasaran.

BACA JUGA: 4 Cara Mudah Mengenali Oli Pertamina Asli dan Palsu, Silakan Disimak!

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan program PFpreneur ini mendorong UMKM yang relatif baru untuk berkembang.

Melalui pendampingan dan pelatihan dari mentor ahli kewirausahaan, Pertamina mendorong UMKM menjadi lebih menarik dan berkualitas.

"Hal ini diharapkan menjadi modal dasar bagi UMKM untuk bisa lebih berdaya saing," jelas Fadjar dalam keterangannya, Jumat (21/2).

Dari UMKM terpilih ini akan diseleksi lagi menjadi 350 UMKM sebagai binaan program PFpreneur dan mengikuti tahapan inkubasi bisnis selama tiga bulan.

Selain itu, memperoleh akses pembinaan lanjutan, seperti UMK Academy, bantuan legalitas sertifikasi, teknologi tepat guna dan akses pameran dari Pertamina.

Vice President CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero) Rudi Ariffianto memberikan motivasi kepada para UMKM untuk tekun dalam mengikuti berbagai pelatihan maupun pembinaaan yang diselenggarakan Pertamina.

“Menuju UMKM yang berdaya saing butuh proses, bahkan mungkin prosesnya tidak mudah," kata Rudi.

Dia menyampaikan banyak binaan Pertamina yang kini punya kualitas ekspor mengikuti proses rangkaian pembinaan yang panjang dan banyak lika-liku.

"Namun, jangan khawatir, selama proses tersebut, banyak pengetahuan yang bisa diperoleh dari Pertamina maupun dari jejaring UMKM seluruh Indonesia untuk membuat usaha womenpreneur naik kelas,” imbuh Rudi.

Kisah sukses alumni PFpreneur datang dari UMKM 'Agromina Fiber' yang mendapatkan transaksi sebesar Rp 350 juta pada ajang Inacraft 2024.

Selain itu, Mutiara Handycraft karya wirausaha difabel mendapatkan transaksi home decor sebesar Rp 200 juta di SMEXPO Yogyakarta 2024.

Bahkan ketika diikutsertakan dalam Trade Expo Indonesia 2024, transaksinya menyentuh Rp 500 juta serta ekspor ke Australia.

Sama halnya dengan Bananania yang mampu menjalin kerja sama dengan marketplace dari Kanada, Archipelago, pada ajang yang sama.

Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S. Bulo berharap dengan adanya program PFpreneur, produk UMKM wirausaha perempuan bisa melebarkan sayap ke pasar yang lebih luas.

“Harapannya, pelatihan-pelatihan yang telah diikuti dalam proses seleksi PFpreneur, meningkatkan kapasitas dan kompetensi, sekaligus memperluas jangkauan pemasaran produk," ujar Bulo.

Dia menyampaikan ada pembekalan yang diberikan selama tiga bulan ini, memperluas jangkauan produk UMKM wirausaha perempuan, dari lokal menjadi regional, nasional, bahkan internasional.

"Tentu yang paling penting juga adalah mampu ??meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif, sesuai Asta Cita pemerintah,” pungkas Bulo.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler