Menurut Ady, sebenarnya tugas pemerintah untuk mensosialisasikan perubahan komponen solar tersebut. Tapi sampai sekarang belum ada sosialisasinya, karena itulah pihaknya berinisiatif memberikan informasi kepada masyarakat.
"Karena waktunya sangat dekat, maka kami mencoba informasikan kepada masyarakat. Dengan harapan masyarakat mengerti tentang distribusi biosolar ini," jelas Ady Chairuddin kepada wartawan.
Bio solar berdasarkan surat yang diterima Hiswana migas Kalsel, adalah solar yang sudah dimodifikasi dengan komponen minyak solar murni 92,5 persen dan FAME (fatty acid methyl ester) sejenis minyak nabati 7,5 persen.
"Kami mencoba untuk membantu pemerintah mensosialisasikan bio solar ini. Soal nantinya ada hal negatif dan positif di lapangan, silahkan tanya ke pemerintah," ucapnya.
Mengenai harga, ditegaskan Ady harganya akan sama dengan solar sebelumnya, baik bersubsidi maupun untuk industri. Sehingga per 1 November 2012 nanti, hanya komponen solar saja yang berganti, sedangkan kuota dan harga tidak ada perubahan.
"Kami hanya menyalurkan BBM, kebijakan ada di pemerintah. Termasuk soal bio solar ini," pungkasnya.
Pihaknya berharap, pemerintah bisa memberikan sosialisasi tentang keunggulan dari bio solar ini, serta keuntungan-keuntungan yang didapat dengan menggunakan bio solar ini. Sehingga masyarakat tidak was-was saat ingin membeli solar di SPBU.
Hal senada juga diungkapkan H Saibani anggota Hiswana migas lainnya, tentunya dengan komponen bio solar ini, diharapkan bisa membawa kebaikan bagi masyarakat. Misal soal pencemaran lingkungan hingga keawetan dalam mesin kendaraan.
“Tapi sekali lagi, kami juga tidak tahu persis keuntungan maupun keunggulan dari bio solar ini. Kami hanya menyalurkan, mudah-mudahan pemerintah maupun pemerintah daerah, bisa memberikan sosialisasi untuk bio solar ini,” pungkasnya.(sya/yn/bin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 30 Jamaah Haji Plus asal Kalsel Gagal Berangkat
Redaktur : Tim Redaksi