Pertamina EP Alih Kelola Lapangan Ramba

Rabu, 27 Oktober 2010 – 23:16 WIB

JAKARTA - PT Pertamina EP melakukan alih kelola kembali lapangan Ramba di Sumatera Selatan dari ex TAC Pertamina - Elnusa Tristar Ramba Ltd (P-ETRL) sejak 16 Oktober 2010Hal ini terkait telah berakhirnya Technical Assistance Contract (TAC) ETRL Ramba pada 15 Oktober 2010 lalu.

Presiden Direktur Pertamina EP, Salis S Aprilian menjelaskan, dengan alih kelola ini diharapkan Pertamina EP dapat meningkatkan produksi dari lapangan Ramba.  Sehingga menurutnya, peningkatan produksi ini dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap upaya pencapaian target produksi.

"Hingga Oktober 2010 ini, produksi minyak lapangan Ramba mencapai 3.424 barel per hari dan gas sebesar 15,8 juta standar kaki kubik per hari,’’ ucapnya di Jakarta, Rabu (27/10).

Sebelumnya lanjut Salis, Pertamina EP juga telah berhasil meningkatkan produksi secara signifikan dari lapangan-lapangan yang dialih kelola

BACA JUGA: Sejuta Sambungan Hampir Tuntas

Lapangan Limau, yang terletak di Sumatera Selatan, telah berhasil meningkatkan produksi dari 6.000 barel per hari pada tahun 2007 meningkat dua kali lipat menjadi 12.000 barel per hari pada 2009.

Selain itu, kinerja peningkatan produksi juga muncul dari Kalimantan Timur, yakni Lapangan Sangasanga Tarakan yang pada tahun 2008 lalu memproduksikan minyak sebesar 4.300 barel per hari meningkat menjadi 5.300 barel per hari.

Produksi Pertamina EP hingga semester pertama tahun 2010 telah berhasil menembus angka 130 ribu barel per hari dan produksi gas masih berada di atas 1 miliar kaki kubik per hari.

Salis menyatakan, prestasi ini memperkuat optimisme Pertamina EP untuk mencapai target yang diberikan sebagai rangkaian panjang transformasi Pertamina EP yang sedang digulirkan.

Produksi gas Pertamina EP merupakan penopang terbesar dari total produksi gas Pertamina secara keseluruhan
Sedangkan saat ini Pertamina adalah produsen gas terbesar untuk kebutuhan domestik

BACA JUGA: Sejuta Sambungan, PLN Kantongi Rp 700 M

Dari jumlah tersebut 34% dipasok kepada Perusahaan Gas Negara (PGN), 20% untuk memenuhi kebutuhan industri, 18% untuk industri pupuk, 25% untuk pasokan ke pembangkit listrik, dan 3% lainnya untuk kebutuhan Kilang Pertamina
(yud/jpnn)


BACA JUGA: Siapkan Subsidi Rp 10 T, Ekses TDL Batal Naik

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laba Bersih Tumbuh 61 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler