Pertamina -Genjot Kapasitas Produksi Minyak

Rabu, 29 Oktober 2014 – 02:33 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Kapasitas produksi kilang pengolahan minyak milik PT Pertamina akan diperbesar lagi. Perusahaan migas pelat merah ini menargetkan bisa meningkatkan kapasitas kilangnya dari saat ini 1,05 juta menjadi 1,6 juta barel per hari. Guna menuju target itu, perseroan menyiapkan investasi Rp 200 triliun dalam 6 tahun ke depan atau 2020. 

’’Dengan peningkatan kapasitas kilang ini, akan mengurangi ketergantungan impor BBM,” ujar Direktur Niaga dan Pemasaran Pertamina Hanung Budya di Jakarta kemarin (28/10).

BACA JUGA: Jaring Wisatawan Surabaya ke Jerman

Program itu disebut sebagai refinery development master plan (RDMP), yakni salah satu upaya  Pertamina meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Hanung mengatakan, peningkatan kapasitas (upgrading) kilang menjadi 1,6 juta barel minyak mentah per hari itu bakal menaikkan produk BBM jenis premium hingga 3 kali lipat dan solar 2 kali lipat. 

Dia menyebutkan, anggaran RDMP memang lebih tinggi ketimbang jika membangun kilang baru berkapasitas 300 ribu barel per hari dengan perkiraan USD 12 miliar. Akan tetapi, peningkatan kapasitas kilang dengan skema RDMP bisa lebih dari 2 kali dibandingkan kilang baru.

BACA JUGA: Karena Cuaca, Garuda Indonesia Tujuan Jakarta-Sibolga Delay

Selain RDMP, lanjut Hanung, Pertamina juga akan membangun kilang baru bersama mitra.  Kebutuhan kilang baru untuk mencapai swasembada BBM adalah 3 unit dengan masing-masing kapasitas 300 ribu barel atau totalnya 900 ribu barel per hari. ’’Kalau RDMP dan pembangunan 3 kilang baru ini selesai dalam 8 tahun, maka Indonesia bisa mandiri BBM pada 2022,” tegasnya. 

Manajer Humas Pertamina Adiatma Sardjito menyampaikan, selain RDMP, pihaknya masih meneruskan kerja sama pembangunan kilang baru bersama Saudi Aramco Asia (SAA). 

BACA JUGA: Laba Telkom Meningkat

Pertamina bersama SAA berencana membangun kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari. Kemitraan dengan SAA merupakan upaya berbagi risiko karena pembangunan kilang baru selain membutuhkan investasi besar dengan return yang rendah, juga perlu kepastian crude.
 
Hanya, pembangunan kilang dengan Saudi itu masih menunggu persetujuan insentif fiskal dari pemerintah agar memenuhi keekonomiannya. ’’Dengan demikian, kini ada 2 inisiatif Pertamina meningkatkan kapasitas kilang yakni RDMP dan bangun kilang baru bersama mitra,” kata dia. (lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Hotel di Singapore dengan Faktor Wow untuk Malam Tahun Baru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler