jpnn.com - TASIK – Setelah pipa PT Pertamina di Cineam, Kabupaten Tasikmalaya dibor orang tak dikenal dua hari lalu, perusahaan milik negara itu menghentikan sementara pendistribusian BBM jenis premium melalui pipa tersebut dari terminal BBM Lomanis, Jawa Tengah ke Terminal BBM Tasikmalaya.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir mengatakan pihaknya saat ini menyetop pengiriman premium dan menutup valve (katup) yang terdekat dari lokasi kebocoran.
BACA JUGA: BNN: Bandar Malaysia Tes Bandara Baru
“Langkah itu ditujukan untuk mencegah insiden aksi penampungan BBM oleh masyarakat. Aksi itu (pengambilan BBM) sangat membahayakan keselamatan,” ujar Ali Mundakir kemarin (31/7) dalam pernyataan tertulisnya.
BACA JUGA: Pasang CCTV di Daerah Rawan
Pertamina saat ini tengah melokalisir lokasi kebocoran dan mencoba menampung tumpahan premium, agar tidak mencemari lingkungan demi mencegah potensi bahaya lainnya.
PT Pertamina menargetkan dalam dua hari, penanganan pipa BBM yang bocor di Jalur Cilacap-Tasikmalaya dapat selesai. “Setelah api padam, Pertamina akan menutup kebocoran dengan perkiraan waktu penanganan sekitar dua hari. Sementara itu penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak yang berwajib,” katanya.
BACA JUGA: Asbes Dijebol, 2 Tahanan Kabur
Selama proses penanganan saluran pipa yang bocor dan terbakar, pasokan BBM di wilayah Jawa Barat aman, karena stok di wilayah Jabar dalam kondisi tinggi, didukung pasokan dari Terminal BBM Tasikmalaya, Ujung Berung dan Padalarang sehingga distribusi BBM ke masyarakat tetap berjalan lancar.
Dia menyebutkan kebocoran pipa di jalur Terminal BBM Lomanis menuju Terminal BBM Tasikmalaya, karena pencurian.
”Penyebab kebocoran pipa BBM CB C tersebut terindikasi merupakan usaha pencurian dengan ditemukannya kran yang masih menempel di badan pipa, bor listrik dan palu. Semua alat bukti tersebut telah diamankan dan kini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian,” katanya.
Di lokasi perbaikan pipa yang bocor, kemarin, General Manager Marketing Operation Region III DKI-Jabar-Banten Hasto Wibowo menuturkan pihaknya sedang berusaha keras menutup kebocoran pipa.
"Kami sedang fokus perbaikan pipa yang saat ini dalam pipa masih ada bensin sisa," ujarnya saat diwawancarai kemarin (31/7).
Meskipun dalam pipa masih ada bensin, masyarakat tidak perlu kawatir, karena pipa yang bocor sudah ditutup sehingga tidak ada lagi bensin yang mengalir.
Tim Pertamina, kata dia, tengah memasang klem atau penguat sambungan pipa di kedalaman 1,5 meter dari permukaan tanah. "Sekarang tinggal mengganti klem yang ditinggalkan pelaku dengan klem Pertamina yang lebih kuat untuk dikencangkan kembali," katanya.
"Mudah-mudahan kurang dari lima hari bisa selesai sebelum hari mudik berlangsung," tambahnya.
Pertamina, kata dia, telah menampung BBM dari pipa yang bocor itu mencapai 120-150 kiloliter.
"Untuk itu kami menyarankan kepada masyarakat agar tidak mengambil resiko dengan mengambil ceceran bensin yang ada," sarannya.
Ketika disinggung jumlah kerugian yang dialami Pertamina, dia belum bisa menjelaskan secara rinci, karena masih mengkalkulasikannya.
"Kalau misal yang diambil warga dan keluar dari pipa sebanyak 100 ton, mungkin itu bisa disebut kerugian," ungkapnya.
Dia pun menegaskan pasokan BBM untuk Tasik dan sekitarnya, aman. Pasalnya, masih ada lagi satu pipa yang masih berfungsi. "Kalaupun ada kekurangan kemungkinan di daerah Padalarang Bandung, tapi masih bisa dibantu oleh Balongan dan wilayah sekitarnya," tandasnya.
Kapolsek Manonjaya AKP Gunarto menambahkan pihaknya memperluas pemasangan garis polisi di dua arah jalan, yakni arah Cimaragas dan Manonjaya.
Awalnya, polisi menyeterilkan lokasi sejauh 100 meter, kemarin menjadi 200 meter. “Sekarang harus benar-benar steril karena sedang dilakukan perbaikan pipa,” ungkapnya. (yfi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggap Bandara Minangkabau sudah Overload
Redaktur : Tim Redaksi