jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengapresiasi Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina.
“Kita harus apresiasi berbagai kinerja PHE, yang mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi tahun ini. Termasuk ketika berhasil meraih kontrak dengan luar negeri, kita harapkan bisa menempatkan PHE sebagai perusahaan yang mampu bersaing dengan International Oil Company (IOC),” ujar Satya.
BACA JUGA: Kehadiran PHE di Blok Masela Bakal Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Menurut Satya, PHE memang harus mampu mengambil peluang di luar negeri.
Sementara terkait peningkatan produksi yang diraih PHE, menurut Satya memang sangat penting dalam menjaga ketahanan energi nasional.
BACA JUGA: Pertamina Hulu Energi Terus Buktikan Kinerja Sangat Baik Menuju Perusahaan Kelas Dunia
Dari sudut pandang Dewan Energi Nasional, jelas Satya, keberhasilan PHE tersebut bisa dilihat dari persepektif strategi jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk strategi jangka pendek, lanjutnya, otomatis dengan peningkatan produksi migas di PHE akan menjamin ketersediaan pasok.
BACA JUGA: Lewat Program AKAR Goes To School, Pupuk Indonesia Terapkan Nilai AKHLAK Sejak Dini
“Kalau gas untuk mempertahankan konsumsi dalam negeri. Sedangkan ketersediaan pasok minyak untuk mengurangi impor,” seru Satya.
“Sedangkan jangka panjang, kinerja PHE harus diletakkan ke dalam strategi ketahanan energi yang secara perlahan mengarah pada dekarbonisasi,” lanjutnya.
Praktisi migas Harry Poernomo juga memberi apresiasi kepada PHE. Menurut Harry, peningkatan produksi bagi perusahaan hulu migas seperti PHE, memang menjadi indikator keberhasilan.
“Baguslah itu. Beban kerja meningkat, produksi juga meningkat. Berarti kinerja perusahaan postif,” sebut Harry.
Naiknya produksi PHE menurutnya juga akan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Hal itu pada gilirannya akan juga mengurangi pengeluaran devisa untuk impor.
Seperti diketahui, PHE terus membuktikan kinerja yang luar biasa.
Hingga Juni 2023, misalnya, PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1046 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau peningkatan 8% dari tahun lalu.
Capaian ini didukung melalui penyelesaian rencana kerja pengeboran 7 sumur eksplorasi, 359 sumur pengembangan, 371 workover dan 16.286 well services.
Selain itu, PHE juga mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 478 km2.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada