jpnn.com, JAKARTA - Pertamina akan menjadikan digitalisasi di seluruh lini bisnis sebagai tulang punggung perusahaan.
Hal ini dilakukan setelah Pertamina berhasil membangun sistem operasional digital yang dikenal dengan shared services (SS).
BACA JUGA: Pertamina Dukung Percepatan Pemulihan UMKM Setelah Pandemi Covid-19
Direktur Utama Pertamina Persero Nicke Widyawati mengatakan Pertamina akan terus menggelorakan digitalisasi sebagai tulang punggung perusahaan di seluruh bisnis secara terintegrasi.
“Langkah pertama adalah membuat digitalisasi sebagai backbone (tulang punggung)," kata Nicke pada acara Shared Services Forum 2022 yang digelar secara hybrid di Ballroom Grha Pertamina, Senin (25/7).
BACA JUGA: Pertamina Sukses Bangun Sistem Operasional Digital Shared Services
Menurut Nicke, dengan langkah tersebut kegiatan operasional perusahaan bisa lebih cepat dan tim yang ada dikerahkan untuk analisa data.
"Tanpa adanya digitalisasi pada backbone, maka proses bisnis akan terkendala pada eksekusi,” ujarnya.
Dia menyampaikan pembentukan shared services merupakan tahap pertama.
BACA JUGA: Pertamina: 220 Ribu Kendaraan Terdaftar di MyPertamina
Setelah terbentuk, Pertamina akan mengukur produktivitas kinerja, hingga operasionalnya.
“Next adalah fungsi shared service sebagai profit center, sehingga bisa berkontribusi ke market Pertamina dan bahkan instansi lainnya," terangnya.
Nicke berharap produktivitas efisiensi akan lebih berdampak kepada pencapaian perusahaan.
"Jangan lupa untuk selalu elakukan benchmark dan mengukur sudah sejauh mana efektifitas dan impact-nya terhadap perusahaan,” imbuh Nicke.
Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Persero Edi Sunardi menjelaskan program shared service tidak terlepas dari perjalanan Pertamina untuk restrukturisasi organisasi holding dan subholding.
Menurutnya, banyak pekerjaan yang berulang sehingga membuat pekerjaan menjadi tidak efisien.
Untuk itu, digitalisasi menjadi jawabannya.
“Oleh karenanya, kami bangun shared services secara bertahap," terangnya.
Dari program ini, lanjut Edi Sunardi, yang sudah dicapai adalah SLA (Service Level Agreement) layanan terhadap perwira.
"Mudah-mudahan SLA yang kami capai bisa terus ditingkatkan dan disempurnakan. Tujuan SS forum ini untuk meningkatkan engagement untuk stakeholder,” ujar Dedi.
Shared services Pertamina saat ini merupakan salah satu SS yang terbesar di Indonesia sejak dibangun pada 2018.
Hhingga saat ini telah memiliki 49 layanan dan telah implementasi di lebih dari 50 entitas bisnis. (mrk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi