JAKARTA - Meski kepastian rencana pembatasan konsumsi BBM belum jelas, Pertamina terus mempersiapkan infrastruktur pasokan Pertamax dan Pertamax jika sewaktu-waktu program pembatasan diberlakukan.
VP Komunikasi PT Pertamina Mochamad Harun mengatakan, jika seandainya program pembatasan konsumsi BBM subsidi untuk mobil pribadi jadi diberlakukan pada Agustus mendatang, pihaknya sudah siap. "Dari sisi pasokan Pertamax dan Pertamax Plus, kami siap," ujarnya saat dihubungi tadi malam (24/4).
Menurut Harun, jika pembatasan berjalan sesuai rencana, yakni pembatasan kendaraan dinas pemerintah mulai Mei 2012, kemudian mobil pribadi di Jabodetabek pada Agustus 2012, dan mobil pribadi Jawa Bali pada September 2012, maka Pertamina sudah siap memasok kebutuhan Pertamax dan Pertamax Plus untuk kendaraan yang dilarang mengkonsumsi Premium.
"Kami sebelumnya usul agar pembatasan untuk mobil pribadi dimulai dua bulan setelah pembatasan kendaraan dinas. Waktu dua bulan itu cukup bagi kami untuk mempersiapkan produksi di kilang, atau jika masih kurang maka akan impor, termasuk switching (mengubah) tanki di SPBU dari Premium ke Pertamax," jelasnya.
Harun menyebut, selama ini kebutuhan Pertamax dan Pertamax Plus diproduksi sendiri oleh Pertamina di Kilang Balongan. Dari produksi tersebut, Pertamina bisa menjaga stok Pertamax sekitar 90 ribu kiloliter (kl) atau cukup untuk 60 hari. Adapun stok Pertamax Plus sekitar 28 ribu kl atau cukup untuk 110 hari. "Kalau tiba-tiba terjadi lonjakan permintaan Pertamax, itu bisa diatasi dengan impor," katanya.
Menurut Harun, tahun 2011 lalu, dari total konsumsi Premium yang sebesar 24 juta kl, produksi dari kilang hanya sebesar 12 juta kl, sehingga 12 juta kl lainnya dipenuhi dari impor. "Jadi, kalau permintaan Pertamax melonjak, tinggal mengganti order impor dari Premium ke Pertamax, sehingga kebutuhan BBM dalam negeri tetap aman," ujarnya.
Tak hanya itu, Harun mengatakan, ke depan, Pertamina tidak akan lagi terus-terusan menggantungkan pasokan BBM dari impor. Karena itu, pembangunan kilang pun akan jadi prioritas. "Yang paling baru, sekarang kan Kilang Cilacap kita upgrade, sehingga nanti bisa memproduksi Pertamax juga," jelasnya. (owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Naikkan BBM untuk Kejar Rating Layak Investasi
Redaktur : Tim Redaksi