jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tengah menuntaskan pembangunan infrastruktur Terminal LPG di Wayame, Ambon Provinsi Maluku.
Berkapasitas total 2.000 Metrik Ton (MT) terminal itu ditujukan untuk meningkatkan kehandalan pasokan energi di Wilayah Indonesia Timur.
BACA JUGA: Perkuat Bisnis di Lingkup Global, Pertamina Kolaborasi dengan Sonatrach
Pjs. SVP Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman mengatakan Pertamina senantiasa berkomitmen dalam membangun perekonomian nasional dengan memperhatikan nilai TKDN dalam setiap pembangunan infrastruktur.
Hal itu termasuk dermaga dan tangki LPG di Wayame Ambon yang diprognosakan sebesar 45,75 persen merupakan TKDN gabungan barang dan jasa.
BACA JUGA: Pertamina Survei Potensi Hidrokarbon Melalui Udara
“Nilai ini lebih tinggi dari standar TKDN proyek Pertamina tahun 2021 yang sebesar 30 persen,” imbuh Fajriyah.
Fajriyah menyebutkan pembangunan infrastruktur tersebut melibatkan 223 perusahaan lokal.
BACA JUGA: Sejalan dengan Investor, Pertamina Dorong Implementasi ESG untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
"Terdiri dari 208 perusahaan supplier material dan 15 perusahaan subkontraktor konstruksi fabrikasi," kata Fajriyah.
Beberapa perusahaan lokal yang berkontribusi dalam pembangunan terminal LPG Wayame antara lain PT Krakatau Steel, PT Wika Beton, PT Hanil Jaya Steel, PT Gajah Mas Tehnik, PT Gracia Sejahtera Perkasa, PT Global Trimandiri Perkasa, PT Alfa Valves Indonesia, PT Control System Arena Paranusa, PT Merkuri Abadi Globalindo, PT Jayakarta Global Pratama, PT Mitra Galperti, PT Lasindo Jayabermasa, PT Fastindo Wiratama dan lain-lain.
Progres pembangunan Terminal LPG Wayame pada Juni sudah mencapai 95 persen. Adapun pembangunan dimulai pada April 2019, dan diperkirakan rampung pada Juli 2021.
“Selain terminal, Pertamina juga membangun dermaga berkapasitas 6.500 DWT di Terminal LPG Wayame. Pembangunan Terminal LPG, dermaga beserta sarana dan fasilitas pendukung ini menelan investasi Rp 330 miliar," ujar Fajriyah.
Selain itu Pertamina juga tengah menuntaskan pembangunan 3 (tiga) infrastruktur LPG lainnya di wilayah Indonesia Timur yang meliputi Terminal LPG di Tenau Kupang (NTT), Terminal LPG di Bima (NTB) dan Terminal LPG di Jayapura (Papua).
Total kapasitas dari pembangunan 4 infrastruktur ini mencapai 6 ribu MT.
Pembangunan Terminal LPG ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional serta bagian dari penugasan pemerintah dalam rangka penyediaan energi nasional yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina tahun 2021.
"Diharapkan dapat menambah pasokan dan juga kehandalan infrastruktur energi nasional,” kata Fajriyah. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia