jpnn.com, JAKARTA - Langkah Pertamina yang semakin agresif dalam melakukan eksloprasi sumur disambut positif oleh Anggota Komisi VII DPR Hary Poernomo.
Hal itu terbukti dari keberhasilan BUMN tersebut dalam merealisasikan pengeboran 77 sumur minyak dan gas (migas).
BACA JUGA: Pertamina Tambah 112 Titik Layanan BBM di Jalur Tol Trans Jawa Selama Mudik
Hary mengatakan, upaya tersebut, dapat meringankan beban kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri yang mencapai 1,5 juta barel per hari.
"Sangat meringankan beban kebutuhan dalam negeri. Makanya, proses eksploitasi dan eksplorasi sumur milik Pertamina tersebut patut diapresiasi,” kata Hary di Jakarta, Senin (20/5).
BACA JUGA: Pertamina Tambah Pasokan Elpiji 3 Kg Hingga 15 Persen
Menurut Hary, kekurangan BBM dalam negeri sebesar 1 juta liter per hari. Sedangkan produksi minyak sebesar 800 persen barel per hari.
"Ini sinyal positif untuk menguatkan ketahanan energi nasional. Sehingga wajar jika keberhasilan pengeboran 77 sumur tersebut diberi apresiasi," kata Harry.
BACA JUGA: Seminggu Pertama Ramadan, Konsumsi elpiji 3 Kg Naik 10 Persen
Dalam perspektif itulah Hary juga berharap, agar Pertamina bisa menemukan cadangan-cadangan migas besar yang baru. Karena jika tidak, maka sulit untuk bisa menutup keran impor untuk menutupi kekurangan kebutuhan BBM.
“Dan terkait hal itu, untuk masalah pengoperasian, Pertamina bisa menggait pihak atau perusahaan lain,” lanjutnya.
Pertamina memang fokus terhadap upaya eksplorasi hulu migas. Terbukti, dari total 98 proyek ekplorasi hulu migas, 77 sumur di antaranya terealisasi dalam pemboran sumur milik Pertamina.
Sedangkan dari 77 sumur yang terealisasi, 72 di antaranya merupakan sumur eksploitasi dan 5 sumur eksplorasi di wilayah kerja (WK) eksisting.
Dan pada 2019, Pertamina berencana menyelesaikan 311 sumur pemboran eksplorasi dan eksploitasi di Indonesia, termasuk sekitar 38% yang berada di wilayah kerja Mahakam.
Selain itu, realisasi pemboran Pertamina juga mendominasi realisasi pemboran migas di seluruh Indonesia. Komitmen pemboran adalah yang terbesar di Indonesia, dalam menjaga keberlangsungan produksi dari aset-aset eksisting.
Selain itu, sebagai bagian dari upaya menahan laju penurunan alamiah produksi, Pertamina juga melakukan program work over dan well intervention serta predictive maintenance yang dapat mengurangi potensi unplanned shutdown.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seminggu Puasa, Pertamina Tambah Pasokan Elpiji
Redaktur & Reporter : Yessy